Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: Grafik Kembali Naik, Kasus Positif Covid-19 Jakarta Bertambah 127

Kompas.com - 24/05/2020, 05:10 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengumumkan kasus konfirmasi positif COVID-19 di Jakarta bertambah 127 orang, Sabtu (23/5/2020).

"Sementara pasien sembuh meningkat 29 orang dan meninggal naik tiga orang," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Balai Kota Jakarta, Sabtu.

Dengan demikian kasus terkonfirmasi positif mencapai 6.443 orang, dengan pasien sembuh sebanyak 1.587 orang dan pasien meninggal sebanyak 504 orang.

Baca juga: Kerinduan Tenaga Medis Covid-19 Berkumpul Bersama Keluarga...

Jumlah 1.587 orang sembuh itu, dalam persentase adalah sekitar 25 persen dari kasus positif.

Sementara kasus meninggal sebanyak 504 orang itu adalah sekitar delapan persen dari kasus positif.

"Sementara itu, 2.006 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 2.346 orang melakukan isolasi mandiri di rumah," katanya.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta juga mencatat di Jakarta, ada orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 14.112 orang.

Baca juga: Anies: Diperpanjang hingga 4 Juni, Ini Bisa Jadi PSBB Penghabisan

Berdasarkan keterangan dari Pemprov DKI Jakarta, orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 11.587 orang.

Sementara berdasarkan laman corona.jakarta.go.id, jumlah ODP sebanyak 25.699 dengan rincian 25.317 sudah selesai proses pemantauannya, serta 382 orang masih dalam pemantauan.

Adapun dalam laman tersebut, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 8.249 orang dengan rincian 7.465 sudah pulang dari perawatan dan 784 orang masih dirawat.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan, penambahan kasus positif Covid-19 di Ibu Kota tiap harinya kembali meningkat pada Mei 2020.

Padahal, penambahan kasus tersebut sebelumnya sempat menurun.

"Di bulan Mei, jumlah laporan kasus (Covid-19) per hari mengalami peningkatan kembali, seakan kita menuju gelombang kedua," ujar Anies dalam siaran YouTube Pemprov DKI, Selasa (19/5/2020).

Baca juga: 6 Hari Terakhir, 430.993 Kendaraan Tinggalkan Jakarta Via Tol

Anies menjelaskan, pada pertengahan Maret 2020, jumlah warga yang memilih untuk tetap berada di rumah meningkat signifikan. Hampir 60 persen warga di Jakarta berada di rumah saja.

Hal ini berdampak pada tren penambahan kasus Covid-19 harian yang menurun di dua pekan berikutnya.

Namun, tren penambahan kasus harian kembali meningkat pada Mei 2020, terutama pada bulan Ramadhan.

"(Peningkatan) ini terjadi utamanya justru sesudah masuk bulan suci Ramadhan. Kita memang ketat (berada di rumah) di siang hari, tapi sore dan malam banyak keluar," kata dia.

Karena itu, Anies meminta warga untuk kembali disiplin dengan tetap berada di rumah. Tujuannya agar tren penambahan kasus Covid-19 di Jakarta kembali menurun.

"Dengan cara seperti itu, harapannya nanti Jakarta bisa kembali hidup normal. Ini keinginan kita," ucap Anies.

Berikut data kasus Covid-19 di Jakarta selama Mei 2020:

- 1 Mei: Bertambah 145 pasien jadi 4.283 pasien positif, 393 meninggal dunia, 427 sembuh

- 2 Mei: Bertambah 72 pasien jadi 4.355 pasien positif, 400 meninggal dunia, 562 sembuh

- 3 Mei: Bertambah 62 pasien jadi 4.417 pasien positif, 410 meninggal dunia, 622 sembuh

- 4 Mei: Bertambah 55 pasien pasien jadi 4.472 pasien positif, 412 meninggal dunia, 650 sembuh

- 5 Mei: Bertambah 169 pasien jadi 4.641 pasien positif, 414 meninggal dunia, 711 sembuh

- 6 Mei: Bertambah 68 pasien jadi 4.709 pasien positif, 420 meninggal dunia, 713 sembuh

- 7 Mei: Bertambah 66 pasien jadi 4.775 pasien positif, 430 meninggal dunia, 718 sembuh

- 8 Mei: Bertambah 126 kasus jadi 4.901 pasien positif, 431 meninggal dunia, 763 sembuh

- 9 Mei: Bertambah 57 kasus jadi 4.958 pasien positif, 437 meninggal dunia, 767 sembuh

- 10 Mei: Bertambah 182 kasus jadi 5.140 pasien positif, 444 meninggal dunia, 803 sembuh

- 11 Mei: Bertambah 55 kasus jadi 5.195 pasien positif, 453 meninggal dunia, 836 sembuh

- 12 Mei: Bertambah 108 kasus 5.303 pasien positif, 457 meninggal dunia, 1.262 sembuh

- 13 Mei: Bertambah 134 kasus jadi 5.437 pasien positif, 461 meninggal dunia, 1.277 sembuh

- 14 Mei: Bertambah 180 kasus jadi 5.617 pasien positif, 466 meninggal dunia, 1.279 sembuh

- 15 Mei: Bertambah 62 kasus jadi 5.679 pasien positif, 474 meninggal dunia, 1.286 sembuh

- 16 Mei: Bertambah 116 kasus jadi 5.795 pasien positif, 475 meninggal dunia, 1.292 sembuh

- 17 Mei: Bertambah 127 kasus jadi 5.922 pasien positif, 478 meninggal dunia, 1.295 sembuh

- 18 Mei: Bertambah 74 kasus jadi 5.996 pasien positif, 483 meninggal dunia, 1.301 sembuh

- 19 Mei: Bertambah 57 kasus jadi 6.053 pasien positif, 487 meninggal dunia, 1.417 sembuh

- 20 Mei: Bertambah 97 kasus jadi 6.150 pasien positif, 493 meninggal dunia, 1.425 sembuh

- 21 Mei: Bertambah 70 kasus jadi 6.220 pasien positif, 498 meninggal dunia 1.536 sembuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com