Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Depok: Penularan Lokal Covid-19 Masih Terjadi, Ekonomi Mulai Oleng

Kompas.com - 27/05/2020, 05:55 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris menyebutkan bahwa penularan lokal Covid-19 di wilayahnya masih terus terjadi.

Hal ini dibuktikan dengan data epidemiologis berupa tingkat reproduksi kasus Covid-19 sesuai waktu atau diistilahkan sebagai "Rt", Selasa (26/5/2020).

Sebagai informasi, angka Rt menunjukkan besarnya risiko penularan penyakit oleh satu orang.

Jika angkanya 2, berarti satu pasien positif Covid-19 di Depok berpeluang menularkannya ke dua orang lain.

Baca juga: UPDATE 26 Mei: Bertambah 24 Kasus, Total 535 Orang Positif Covid-19 di Depok

Wali Kota Depok Mohammad Idris di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Kamis (6/2/2020).KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN Wali Kota Depok Mohammad Idris di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Kamis (6/2/2020).
Epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono berujar, peluang penularan Covid-19 akan melambat jika angka Rt kurang dari 1.

"Kalau Rt lebih dari 1, maka penularan masih akan berlangsung. Diharapkan, angka Rt kurang dari 1," ujar Pandu saat dihubungi Kompas.com pada 20 Mei 2020.

Di Depok, besar peluang kasus Covid-19 terus berlipat seiring berjalannya waktu, sebab angka Rt di sana masih di atas 1.

"Reproduksi penularan Covid-19 di Depok masih lebih dari 1, tepatnya 1,36. Artinya, 1 orang positif (Covid-19) masih mungkin menularkan ke 1-2 orang secara transmisi lokal," jelas Idris melalui keterangan tertulis, Selasa malam.

Berkaca dari data tersebut, kasus Covid-19 di Depok belum melambat dan seharusnya PSBB diperpanjang, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan tentang PSBB.

Baca juga: Sambut New Normal, Wali Kota Bekasi Izinkan Restoran Beroperasi Mulai Selasa Ini

Sebagai perbandingan, Pemkot Bekasi yang mengklaim angka Rt kini 0,71 tetap mengajukan perpanjangan PSBB.

Begitu pula dengan Pemprov DKI Jakarta yang mengklaim tengah dalam fase PSBB menentukan karena angka Rt mendekati 1.

Akan tetapi, Idris tampak gamang karena sektor ekonomi di kota belimbing mulai terganggu setelah lebih dari sebulan melaksanakan PSBB, walau angka Rt di Depok mencapai 1,36.

"Sementara kehidupan ekonomi kita sudah mulai oleng," imbuh dia.

Idris berjanji bakal mengumumkan langkah Pemkot Depok terkait PSBB pada Rabu, setelah melakukan rapat kebijakan dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Depok.

"Besok siang, insya Allah akan kami putuskan bersama Forkopimda kebijakan terbaik yang bisa diterapkan di Depok," tutup Idris.

Baca juga: Aturan New Normal Perkantoran: Hindari Lembur, Jarak Antar-pegawai Semeter, hingga Hapus Shift Malam

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com