Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI dan Polri Akan Pantau Warga Terapkan Protokol Pencegahan Covid-19

Kompas.com - 27/05/2020, 07:02 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Restoran di Kota Bekasi, Jawa Barat, mulai terima tamu kembali walau dengan sejumlah pembatasan.  Hal itu merupakan bagian rencana new normal life atau hidup normal secara baru yang akan diterapkan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, selama penerapan new normal, aparat TNI dan Polri akan dikerahkan untuk berjaga di tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan atau mal, restoran, dan pasar tradisional.

Aparat TNI dan Polri akan mengawasi penerapan protokol kesehatan terkait new normal itu.

"Barusan Presiden (Joko Widodo) sudah memerintahkan Panglima dan Kapolri selama adaptasi baru ini, minimal 14 hari itu, nantinya ada kehadiran secara fisik dari TNI/Polri," ujar Ridwan di Kota Bekasi, Selasa (26/5/2020).

Baca juga: Bekasi Menuju New Normal Pandemi Covid-19: Restoran Dibuka, Pembelinya Dibatasi

Ia mengatakan, kehadiran TNI maupun Polri untuk memastikan masyarakat menerapkan protokol Covid-19 saat berada di tempat-tempat umum. Protokol kesehatan Covid-19 itu  seperti mengenakan masker, sarung tangan, dan jaga jarak fisik.

Ridwan mengatakan, penerapan protokol kesehatan di fasilitas umum itu akan dievaluasi secara rutin keefektifannya.

Kota Bekasi telah berencana untuk merelaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dengan menerapan hidup normal secara baru.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, relaksasi PSBB itu untuk menghidupkan kembali roda perekonomian. New normal akan berlaku di wilayah yang masuk zona hijau atau bebas Covid-19.

Mal atau pusat perbelanjaan dan restoran akan kembali dibuka tetapi harus menerapkan protokol kesehatan baru, seperti kapasitas gedung atau tempat usaha yang dikunjungi masyarakat dibatasi.

Pengelola restoran misalnya harus mengumumkan ke pengunjung berapa jumlah kapasitas yang tersisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com