DEPOK, KOMPAS.com – Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Depok rencananya akan kembali diperpanjang, namun hanya satu pekan.
PSBB Depok sedianya berakhir pada Jumat (29/5/2020), bersamaan dengan usainya PSBB Jawa Barat.
Perpanjangan satu pekan itu nantinya membuat Kota Depok tetap dalam wilayah PSBB hingga 4 Juni 2020, sama dengan DKI Jakarta.
“Hari ini telah dilaksanakan rapat Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah), yang menyepakati mengusulkan perpanjangan PSBB Kota Depok kepada Gubernur Jawa Barat sampai dengan tanggal 4 Juni 2020,” jelas Wali Kota Depok Mohammad Idris dalam keterangan tertulis, Rabu (27/5/2020) malam.
Baca juga: Aturan Baru, Syarat Keluar Masuk Depok seperti Jakarta
Idris berujar, pengajuan perpanjangan PSBB hingga 4 Juni berdasarkan pertimbangan penularan kasus Covid-19 yang terus meluas di Depok.
Angka reproduksi kasus Covid-19 di Depok saat ini 1,39. Itu artinya, penularan virus corona secara lokal belum melambat.
Penularan baru dapat disebut relative melambat jika angka reproduksi kasusnya di bawah 1.
“Hal ini (perpanjangan PSBB) dilakukan untuk mencegah penularan kasus di tengah warga,” kata Idris.
Baca juga: IDI: Depok Harus Ikut Jakarta Perpanjang PSBB sampai 4 Juni
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Depok, Alif Noeriyanto sebelumnya mendesak Pemerintah Kota Depok memperpanjang PSBB.
Alif beranggapan, PSBB Depok sebagai wilayah tetangga DKI Jakarta harus selaras dengan Ibu Kota.
"Menurut saya, setidaknya kita (Depok) harus mengikuti Jakarta yang memperpanjang PSBB sampai 4 Juni. Kita ikuti saja. Kita tidak bisa lepas dari Jakarta," kata Alif.
Selain memperpanjang PSBB, Pemerintah Kota Depok juga didesak semakin menggalakkan tes Covid-19 secara umum seperti yang mulai dilakukan beberapa hari ke belakang.
Terbukti, usai tes masif, ditemukan banyak kasus Covid-19 di Depok yang sebelumnya tidak terdeteksi.
Baca juga: Wali Kota Depok: Penularan Lokal Covid-19 Masih Terjadi, Ekonomi Mulai Oleng
Di samping itu, Alif juga meminta agar Pemerintah Kota Depok bersiaga terhadap datangnya arus balik Lebaran.
"Harus ada pengadangan di semua titik masuk di Depok. Para pemudik ini pintar, biasanya tengah malam baru masuk. Ini harus ada petugas yang bergantian, perlu ada kolaborasi dengan warga. Jadi jangan hanya kepolisian yang berjaga," jelas dia.