Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/05/2020, 06:10 WIB
Cynthia Lova,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku tidak khawatir jika nantinya ada lonjakan kasus Covid-19 saat penerapan new normal.

Pria yang akrab disapa Pepen ini meyakinkan bahwa pihak Pemkot Bekasi mampu mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

“Kalau ada (lonjakan kasus Covid-19) enggak masalah, enggak perlu ada yang ditakutkan lagi sekarang. Ngapain mesti takut, orang kita alatnya ada, rumah sakitnya ada, apa yang mesti kita takutin sekarang, kecuali di awal-awal,” ucap Rahmat di Bekasi, Rabu (27/5/2020).

Baca juga: Bekasi Menuju New Normal Pandemi Covid-19: Restoran Dibuka, Pembelinya Dibatasi

Ia mengklaim saat ini kasus Covid-19 di Kota Bekasi lambat laun berkurang, apalagi angka reproduksinya mencapai angka 0,71.

Dengan demikian, menurut dia, sangat wajar jika Kota Bekasi menerapkan new normal.

Alasan terapkan new normal

“Kita tinggal 12 orang (positif Covid-19). Artinya, kalau kita lihat dari siklus ini, sementara yang sehat sudah seperti ini, yang meninggal sudah sedikit, yang sakit sedikit, boleh dong kita survive. Jadi kita tidak perlu lagi takut dengan persoalan epidemiologi itu, kita jalani saja,” kata Rahmat.

Meski nantinya mulai penerapan new normal, ia mengatakan, protokol pembatasan sosial masyarakat akan tetap dilakukan.

Baca juga: Summarecon Mall Bekasi Dibuka Lagi secara Bertahap mulai 8 Juni

Selain itu, seiring dengan penerapan new normal nantinya, pihak Pemkot juga akan tetap memeriksa warganya secara rutin terkait Covid-19.

Dengan begitu, penyebaran Covid-19 warga Bekasi bisa di-tracing dengan cepat.

Kini Pemkot Bekasi masih memiliki 7.000 rapid test dan 3.000 kit PCR yang digunakan untuk memeriksa penyebaran Covid-19.

Andalkan tracing

“Masih banyak kita punya 7.000-an rapid (test), kurang nanti kita bisa beli lagi, terus kit PCR kita masih punya 3.000-an karena dinkes kemarin beli 10.00 di awal-awal, sekarang kan banyakan tes swab PCR. Itu kit PCR memang agak mahal Rp 1 juta, terus rumah sakit masih ada 5.000, artinya kita punya 15.000,” ucap dia.

Adapun berdasarkan data corona.bekasikota.go.id Rabu ini, ada 297 pasien positif Covid-19.

Jumlah ini bertambah dua, dari satu hari sebelumnya, Senin kemarin.

Dari jumlah 297 kasus positif Covid-19, ada 250 pasien sembuh Covid-19. Lalu, ada 32 pasien positif yang meninggal dunia.

Baca juga: Penerapan New Normal di Kota Bekasi, Ini Penjelasan Gubernur Emil

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Megapolitan
Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Megapolitan
Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Megapolitan
Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Megapolitan
Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Megapolitan
Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Megapolitan
Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Megapolitan
Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi 'Food Estate' Jakarta

Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi "Food Estate" Jakarta

Megapolitan
Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Megapolitan
Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Megapolitan
Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Megapolitan
Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com