JAKARTA, KOMPAS.com - PT Moda Raya Transportasi (MRT) Jakarta mulai menyiapkan protokol kesehatan yang akan diterapkan jika skenario New Normal diberlakukan di Ibu Kota.
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin menjelaskan, persiapan protokol itu untuk mengantisipasi peralihan akhir masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ke pola hidup normal baru.
Salah satunya adalah menyesuaikan kembali jumlah maksimal penumpang per gerbong yang saat ini sudah diajukan ke Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
"Maksimal penumpang saat ini 60 orang per kereta. Jika disetujui Dinas Perhubungan DKI, jumlah penumpang bisa naik jadi 63 sampai 68 orang per kereta," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (28/5/2020).
Baca juga: Deretan Kebijakan MRT Jakarta di Tengah Pandemi Covid-19
Selain itu, peraturan bagi penumpang yang sudah berlaku salama PSBB juga akan lebih dipertegas.
Seperti kewajiban masker dan jaga jarak fisik antar penumpang mulai dari memasuki area stasiun maupun di dalam kereta MRT.
"Wajib physical distancing minimum 1 meter antar penumpang. Wajib cek suhu badan. Kemudian himbauan untuk cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer," ungkapnya.
Baca juga: Imbas Corona, Proyek MRT Jakarta Fase 2 Diundur ke Juni 2020
Kammal menambahkan, pihaknya juga sudah menyiapkan standar operasional prosedur (SOP) untuk melakukan evakuasi jika ada penumpang yang sakit.
SOP tersebut dipersiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinyapenularan Covid-19 saat melakukan pertolongan kepada penumpang.
"(Ada) SOP evakuasi jika penumpang pingsan di stasiun atau di kereta," kata Kamaluddin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.