Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga BSD Keluhkan Bau Sampah Menyengat, Diduga Akibat Jebolnya TPA Cipeucang

Kompas.com - 31/05/2020, 20:55 WIB
Tria Sutrisna,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di kawasan BSD, Tangerang Selatan mengeluhkan aroma tidak sedap seperti bau sampah usai turun hujan pada Minggu (31/5/2020) sore.

Bau tersebut diduga akibat dari jebolnya tanggul penahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan.

Vero, salah seorang warga Nusaloka BSD Tangerang mengaku aroma tidak sedap itu mulai tercium sejak pukul 15.00 WIB setelah turun hujan di wilayah tersebut.

"Terciumnya baru tadi, habis hujan. Sore sekitar jam 3-an mulai kecium," ujarnya ketika dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (31/5/2020) malam.

"Malam ini masih kecium. Kita tutup pintu rumah, di dalam semprot pewangi dulu. Begitu ke depan lumayan menyengat," lanjutnya.

Baca juga: Bau Sampah dari TPA Cipeucang Sering Tercium hingga Stasiun Serpong

Vero mengungkapkan, pada awalnya dia mengira bau tersebut akibat kotoran kucing di pekarangan rumah atau sampah yang belum diangkat oleh petugas kebersihan.

Namun, ketika bertanya kepada para tetangga di sekitar rumah, mereka juga mencium aroma tidak sedap tersebut.

Dia dan para tetangga pun menduga bau itu akibat sampah TPA Cipeucang yang tumpah ke sungai Cisadane dan airnya mengalir sampai ke kawasan BSD karena hujan.

"Mungkin anginnya bertiup ke sini atau aliran airnya atau gimana ya. Tapi ya mulai terasanya tadi sore," ungkapnya.

Baca juga: Turap TPA Cipeucang Jebol, Dinas LH Tangsel: Tumpukan Sampah Overload

Dia pun berharap agar jebolnya tanggul penahan sampah TPA Cipeucang bisa segera diatasi, agar bau tidak sedap yang tercium sampai ke wilayah bisa segera hilang.

"Kita enggak tau situasi ini kan kalau memang bau terus begitu kan udara juga tercemar, enggak sehat. Apalagi sekarang ada Covid-19," kata Vero.

"Jadi harus segera ditangani, dibereskan atau gimana, supaya itu cepat beres. Karena kalau kelamaan diberesinnya kan enggak sehat juga," tambahnya.

Baca juga: TPA Cipeucang di Tangerang Selatan Mulai Penuh

Turap jebol

Sebelumnya, turap untuk menopang tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir ( TPA) Cipeucang, jebol pada Jumat (22/5/2020) pagi.

Akibat, sampah pun longsor dan membuat sebagian aliran Sungai Cisadane tertutup.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan Yepi Suherman menjelaskan, jebolnya turap TPA Cipeucang karena tumpukan sampah yang berlebih.

Untuk landfill sudah overload. Karena sampah yang masuk ( TPA Cipeucang) itu per hari 300 ton," kata Sekretaris Dinas LH, Yepi Suherman saat dikonfirmasi, Sabtu (23/5/2020).

Setelah kejadian, Dinas LH langsung berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane untuk menangani ambrolnya sampah tersebut.

"Saat ini penanganan mengeruk dengan alat yang ada. Perintah dari pimpinan dikeruk semoga bisa mengurangi volume agar air mengalir," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com