"Kami sih dari sekitar tanggal 30 kemarin itu (target) perbaikannya 7 hari. Berarti sekitar minggu pertama Juni harusnya, tanggal 6 atau 7 Juni itu sudah beres," kata Yepi.
Menurut dia, saat ini proses pengangkutan longsoran sampah tersebut baru mencapai 60 persen dan masih terus dikerjakan menggunakan sejumlah alat berat.
Jika sampah-sampah yang menutupi aliran kali Cisadane itu sudah bisa didaratkan seluruhnya, mereka akan langsung melakukan penguatan turap yang sebelumnya jebol karena kapasitas sampah yang berlebihan.
Menghadapi masalah sampah tersebut, Dinas LH Tangerang Selatan terpaksa meminta bantuan Kabupaten Tangerang.
Bantuan yang diminta berupa untuk menampung sampah-sampah hasil pengerukan tersebut di TPA milik Kabupaten Tangerang.
Yepi Suherman menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan rapat dengan Pemerintah Pusat dan Kota Tangerang.
Hasilnya, TPA Cipeucang disarankan untuk tidak menambah tumpukan sampah sementara waktu sampai proses perbaikan dan penataan ulang selesai dilakukan.
Baca juga: TPA Cipeucang Longsor, Tangsel Minta Bantuan Kabupaten Tangerang untuk Tampung Sampah
"Sehingga kemarin kami dari Pemerintah Kota Tangsel sudah bersurat ke Kabupaten Tangerang supaya bisa menampung sementara sampah Tangsel ke sana," ujar dia.
Sebagai solusi sementara, Dinas LH tengah membangun landfill baru di kawasan TPU Cipeucang. Landfill ini akan difungsikan sebagai penampung sampah harian Tangerang Selatan.
Menurut Yepi, landfill baru tersebut menampung hingga350 ton sampah setiap harinya. Sama dengan kapasitas daya tampung landfill yang sudah ada saat ini.
"Buat yang baru untuk kapasitasnya tetap. Kami tidak akan menambah lagi dari yang biasa kami angkut ke TPA. Itu sekitar 350 ton perhari," ucap Yepi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.