Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang New Normal, Pemkot Bekasi Upayakan Keseimbangan Faktor Ekonomi dengan Kesehatan

Kompas.com - 01/06/2020, 17:05 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam beberapa hari ke depan, tepatnya tanggal 4 Juni 2020, Kota Bekasi bakal menerapkan new normal atau normal baru di masa pandemi Covid-19 ini.

Di waktu yang sudah sangat dekat tersebut, Pemerintah Kota Bekasi masih menyiapkan sejumlah persiapan.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi kemudian membeberkan persiapan-persiapan yang mereka lakukan menyongsong kenormalan baru.

Baca juga: Bekasi Jelang New Normal, Positif Covid-19 Ada 298 Kasus

Pria yang biasa disapa Pepen ini menyebutkan, fokus utama yang tengah mereka siapkan adalah menyeimbangkan pergerakan ekonomi dengan kesiapan penanganan medis.

Menurut Pepen, yang dikejar dalam new normal ialah faktor ekonomi untuk mengurangi jumlah karyawan yang dirumahkan bahkan diputus hubungan kerja (PHK).

"Penyesuaian di new normal ini kami membuka secara bertahap, baik berkenaan dengan jasa terus juga berkenaan dengan kesehatan ya, ekonomi dan jasa," kata Pepen di Bekasi, Senin (1/6/2020).

Baca juga: Masuki New Normal, Pengunjung Mall Dibatasi 35 Persen

Untuk menyeimbangkan hal tersebut, Pemerintah Kota Bekasi menyiapkan alat-alat penunjang kesehatan, antara lain ketersediaan PCR, ruang perawatan, dan sebagainya.

"Nah ini kuncinya, mau berapa pun, juga seumpanya terjadi kasus baru kita sudah siap ya," ujar Pepen.

Selain itu, Pepen menyebutkan, kemungkinan bakal ada Peraturan Wali Kota (Perwal) yang bakal jadi acuan dalam penerapan new normal nanti.

Adapun Pemprov Jawa Barat akan menerapkan fase kenormalan baru atau new normal di awal Juni, atau tepatnya pada Senin (1/6/2020).

Baca juga: Wali Kota Akui Kota Bekasi Belum Bebas Covid-19

"Ya, kita akan mulai kurang lebih di hari Senin," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat konferensi pers usai acara Rapat Terbatas Penanganan Covid-19 di Mapolda Jabar, Rabu kemarin.

Emil mengatakan, keputusan itu diambil berdasarkan hasil evaluasi PSBB yang mencatat angka reproduksi virus corona di Jabar berada di angka satu.

"Per hari ini angka reproduksi Covid kita di angka 1,09. Dalam standar WHO, angka satu itu bisa dianggap terkendali. Makin kecil di nol koma lebih baik. Nah, kita akan fokus menjaga ini selama 14 hari ke depan," ujar Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com