Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekhawatiran IDI Soal Wacana New Normal di Depok...

Kompas.com - 03/06/2020, 06:48 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Depok, Jawa Barat di atas kertas bakal berakhir pada 4 Juni 2020 mendatang.

Selepas 4 Juni 2020 mendatang, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan bahwa PSBB kemungkinan akan dilanjutkan namun dengan metode baru, yakni PSBB proporsional di level RW.

Syaratnya, penularan Covid-19 yang diklaim mulai melambat di Depok saat ini tidak melonjak lagi.

Baca juga: IDI Nilai Wacana New Normal di Depok Mengkhawatirkan

"Dalam PSBB proporsional, untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 pada level komunitas, Kota Depok akan mengembangkan inovasi berupa Pembatasan Sosial Kampung Siaga (PSKS)," jelas Idris melalui keterangan tertulis, Senin (1/6/2020).

"Dalam PSKS, area pembatasan sosial akan diperkecil pada level RW yang masih dikategorikan zona merah, dengan parameter yang ditetapkan," imbuh dia.

Di luar kelurahan-kelurahan zona merah, Kota Depok menyongsong new normal alias AKB (adaptasi kebiasaan baru) untuk beberapa kegiatan warga.

Namun, wacana ini mendapat kritik dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Depok.

1. Ulangi outbreak awal Maret

Ketua Satuan Tugas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Depok, Alif Noeriyanto berpendapat, dari kacamata epidemiologis, keputusan tersebut dapat berpotensi mengulang peristiwa merebaknya Covid-19 dalam waktu yang bersamaan (outbreak), seperti yang terjadi pada awal Maret 2020 silam.

"Ada, ada (potensi outbreak seperti awal Maret). Jadi sebetulnya kondisi ini api dalam sekam. Kita tidak tahu, apakah memang betul-betul normal atau tidak normal," jelas Alif ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (2/6/2020).

"Ini malah kita harus was-was," tambah dia.

2. Pemudik belum kembali

Ada beberapa alasan yang menjadi dasar kekhawatiran Alif bahwa wacana Pemkot Depok menerapkan new normal parsial kelak berpeluang mengulang outbreak awal Maret.

Pertama, outbreak kemungkinan besar terjadi saat gelombang arus balik para pemudik tiba di Depok.

Baca juga: Jika Terapkan New Normal, Pemkot Depok Diminta Tata Ulang Pasar Tradisional

"Dugaan kita, mereka akan segera mau kembali di minggu ini. Sudah banyak pembicaraan di medsos, orang-orang mau mengecek swab untuk ART yang kembali dari daerah. Itu harus diwaspadai," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Megapolitan
Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com