Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah Tanjung Priok Akan Rapid Test Warganya yang Jadi Korban Kebakaran

Kompas.com - 03/06/2020, 19:26 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Tanjung Priok Ma'mun berencana melakukan rapid test terhadap puluhan korban kebakaran di wilayahnya. Rencana ini tak lepas dari hasil pemeriksaan seorang warganya yang reaktif.

Warga tersebut merupakan wanita berusia 45 tahun, dia sebelumnya dinyatakan reaktif berdasarkan pemeriksaan rapid test yang dilakukannya di Rumah Sakit Hermina.

Namun, wanita bersangkutan tak melapor ke Puskesmas terdekat dari domisilinya sehingga akhirnya membuat geger warga saat dirinya mengaku berstatus reaktif kepada petugas kesehatan di tempat pengungsian usai terjadinya kebakaran di Tanjung Priok.

Baca juga: Rapid Test Reaktif tetapi Tidak Lapor, Wanita Ini Gemparkan Tempat Pengungsian Korban Kebakaran

Berkait dengan rencana yang akan dilakukan, Lurah Ma'mun berujar bahwa dia memprioritaskan keluarga wanita berusia 45 tahun tersebut untuk rapid test lebih dulu sebelum tes yang sama dilakukan pada warga sekaligus korban kebakaran di Tanjung Priok.

"Anggota keluarga lainnya kebetulan cukup banyak. Ada anak-anak juga yang tadinya satu rumah, sekarang masih di pengungsian. Nanti kalau swab test ibu tadi positif otomatis anggota keluarganya akan kami lakukan rapid," kata Ma'mun saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/6/2020).

Sementara untuk warga yang saat ini berada di pengungsian rencananya akan diperiksa dengan rapid test pada 9 Juni 2020 berbarengan dengan rapid test yang digelar di tingkat Kecamatan.

Baca juga: 12 Rumah Semipermanen Terbakar, 54 Orang di Tanjung Priok Terpaksa Mengungsi

"Tapi itu masih dikondisikan lagi," ucap Ma'mun.

Adapun wanita tersebut telah dinyatakan reaktif rapid test Covid-19 sejak tiga hari lalu oleh Rumah Sakit Hermina.

Pihak rumah sakit kemudian menerbitkan rekomendasi agar ia melapor ke Puskesmas di tempat tinggalnya.

Namun, hal itu tak dilakukan oleh wanita tersebut. Ia tetap bungkam bahkan saat ia bersama 53 warga lainnya terpaksa mengungsi karena kebakaran tadi malam.

"Tiba-tiba tadi pagi ketika Puskesmas datang ya ke korban kebakaran untuk melayani kesehatan, dia cerita ke salah satu petugas kesehatan kalau dia positif rapid test. Nah kaget semua," ucap Ma'mun.

Baca juga: 150 Pedagang Pasar Serdang Jalani Rapid Test Setelah 1 Orang Positif Covid-19

Aparat setempat langsung memindahkan wanita itu beserta keluarganya ke pengungsian di Aula Gereja HKBP yang ada di sekitar lokasi.

Bahkan ruangan perempuan tersebut juga dipisahkan dari anggota keluarganya.

Sebagai tindak lanjut, kebetulan di Kelurahan Warakas, Tanjung Priok juga sedang ada swab test massal, sehingga wanita itu diperiksakan di sana. Namun, hasil swab test itu harus menunggu selama tiga hari.

"Awalnya kita pengen dorong ke Wisma Atlet, tapi belum bisa karena hasil swab nya belum keluar. Tapi ternyata Kasudin kesehatan bilang ternyata riwayat ibu itu punya hipertensi, ya udah itu jadi pembenaran untuk dia bisa di isolasi di rumah sakit," ujar Ma'mun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com