Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik PSBB Depok pada April 2020: Diwarnai Lonjakan dan Sengkarut Bantuan Sosial

Kompas.com - 04/06/2020, 07:31 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com – Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Depok, Jawa Barat, bakal berakhir hari ini, Kamis (4/6/2020).

Sebagai gantinya, Pemprov Jawa Barat bakal melanjutkannya dengan PSBB proporsional level 3 atau kategori cukup berat di Depok.

Berbagai wilayah dengan kasus positif Covid-19 kurang dari dua bakal dilonggarkan pembatasannya sebagai upaya transisi menuju new normal.

Baca juga: Buka 5 Juni, Mal dan Rumah Makan di Depok Wajib Turuti Protokol Kesehatan

Kegiatan umum seperti ibadah di rumah ibadah, makan di restoran, dan pergi ke pusat perbelanjaan akan diperbolehkan dengan syarat harus patuh protokol kesehatan.

Lantas, bagaimana tren kasus Covid-19 di Depok selama PSBB yang dimulai sejak 15 April 2020?

Ini kilas baliknya pada bulan April:

15 April: Hari pertama PSBB

Pada hari pertama PSBB Depok, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambangi kota belimbing dan meresmikan distribusi bantuan sosial dari Pemprov Jawa Barat.

Bantuan sosial dari Pemkot Depok juga dicairkan.

Saat itu, Depok mengawali PSBB dengan 113 pasien positif Covid-19.

Sebanyak 11 pasien sudah lebih dulu dinyatakan sembuh, sedangkan 15 lainnya meninggal dunia.

Di samping itu, 39 warga Depok sudah meninggal dunia sebagai suspect, diduga terjangkit Covid-19 tanpa terkonfirmasi.

20 April: Volume kendaraan malah melejit

Pemerintah Kota Depok mencatat, pengguna jalan raya yang sempat menurun jumlahnya pada lima hari pertama, kembali melejit pada 20 April 2020.

Meningkatnya volume kendaraan ditengarai hasil migrasi kaum pekerja yang tak lagi menggunakan kereta rel listrik (KRL) karena stasiun dan kereta berjubel penumpang.

22 April: Rekor pertama lonjakan kasus Covid-19 dalam sehari

Depok mencatat lonjakan terbesar pertama kasus positif Covid-19 dalam sehari, 24 kasus baru sekaligus.

Di saat yang sama, Wali Kota Depok Mohammad Idris menerbitkan surat edaran berisi pedoman penyelenggaraan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri selama PSBB di Depok.

Ibadah berjemaah di masjid dilarang.

Sejak 22 April, grafik kasus Covid-19 di Depok terus meningkat.

24 April: Angka kesembuhan lampaui kematian

Pada 24 April 2020, untuk pertama kalinya jumlah pasien positif Covid-19 di Depok yang sembuh lebih banyak dibandingkan yang meninggal dunia, yakni 22 berbanding 18.

Meski demikian, angka kematian suspect masih lebih tinggi kala itu, yakni 45 korban tanpa konfirmasi.

Selain itu, virus corona telah menjangkiti 80 persen wilayah Depok, yakni 53 dari 63 kelurahan.

Baca juga: Pemkot Depok Klaim Masih Bisa Lakukan 3.000 Tes Covid-19

27 April: Sengkarut distribusi bantuan sosial

Selama PSBB, warga harus berdiam di tempat tinggal.

Pemerintah bertanggung jawab menambal nafkah harian mereka, khususnya kalangan miskin dan rentan miskin yang tak bisa beraktivitas normal di luar.

Akan tetapi, bantuan sosial (bansos) yang dijanjikan pemerintah mengalami kendala.

Sengkarut distribusi bansos sempat merebak pada pekan pertama PSBB.

Sebagian besar warga yang merasa telah mengirimkan data diri sebagai penerima bansos, tak kebagian.

Masih ada lebih dari 200.000 kepala keluarga (KK) yang terdaftar sebagai penerima bansos, tetapi belum memperoleh haknya jelang berakhirnya PSBB tahap I.

28 April: Jumlah kasus baru terendah

Enam hari setelah mengalami lonjakan, Depok mencatat temuan kasus positif Covid-19 paling rendah, yakni hanya satu kasus baru jelang PSBB tahap II.

Di sisi lain, Pemerintah Kota Depok juga mengklaim pertambahan harian rata-rata jumlah orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP) merosot selama dua pekan PSBB.

Pada kategori OTG, penurunan cukup drastis, yakni dari 48-49 sehari sebelum PSBB menjadi 22-23 OTG baru per hari selama PSBB tahap I.

Pun pada kategori ODP, penurunan cukup drastis, yakni dari 83-84 orang sehari sebelum PSBB menjadi hanya 26-27 kasus ODP baru setiap harinya saat PSBB tahap I.

Namun, jumlah kasus baru PDP per harinya hanya berkurang satu sampai dua orang dibandingkan sebelum PSBB diberlakukan.

30 April: Rekor lonjakan kedua

Selang dua hari sejak mencatat jumlah kasus baru terendah selama PSBB, Depok kembali mengalami lonjakan, yakni 23 kasus positif Covid-19 dalam sehari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com