Sejak saat ini, Satpol PP kerap dijumpai menindak warga yang tak patuh ketentuan dengan sanksi sosial maupun denda.
15 dan 16 Mei: Angka kesembuhan balap kematian
Kabar baik, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Depok melesat untuk kali pertama, yakni 17 pasien sekaligus dalam sehari.
Sehari berselang, jumlahnya kembali naik 5 orang.
Hal ini sekaligus membuat angka kesembuhan menyusul angka kematian pasien positif maupun suspect Covid-19, dengan total 89 pasien sembuh berbanding 88 total kematian pada 16 Mei 2020.
Sejak saat itu, angka kesembuhan tak pernah terbalap oleh kasus kematian.
Baca juga: Buka 5 Juni, Mal dan Rumah Makan di Depok Wajib Turuti Protokol Kesehatan
20 Mei: Bantuan sosial dari Pemprov Jabar seret
Pada hari pertama PSBB, Emil berjanji bahwa bantuan sosial akan dicairkan tiap bulan.
Lebih dari sebulan sejak perdana didistribusikan, bantuan sosial dari Pemprov Jawa Barat baru disalurkan sebanyak 15 persen di Depok.
21 Mei: Puluhan perawat RSUD Depok positif Covid-19, poli ditutup
Persebaran virus corona di Depok menjadi momok karena ditularkan oleh orang tanpa gejala. Buktinya, 24 perawat RSUD Depok diketahui positif Covid-19 walaupun mereka tak merawat pasien Covid-19.
Diduga, mereka tertular dari pasien OTG di poliklinik/poli umum. Akibatnya, layanan poli ditutup 2 pekan.
22 Mei: Rekor lonjakan jumlah kasus positif
Jumlah kasus positif Covid-19 tiba-tiba melonjak pada 22 Mei, berdasarkan laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok.
Tambahan 38 kasus baru dalam sehari tak pernah sebelumnya terjadi. Sehari sebelumnya, bahkan hanya ada 3 kasus baru di Depok.
Pemerintah mengklaim, hal itu merupakan konsekuensi dari masifnya rapid test yang digelar di tempat-tempat umum selama beberapa hari ke belakang.
26 Mei: Puncak kasus Covid-19
Berdasarkan grafik kasus aktif (kasus yang masih ditangani, di luar kasus yang telah berakhir sembuh atau meninggal), 26 Mei 2020 jadi puncak jumlah kasus Covid-19 terbanyak di Depok dengan 383 kasus yang harus ditangani saat itu.