Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turunnya Angka Reproduksi Virus Corona di Jakarta Setelah Berbulan-bulan PSBB

Kompas.com - 05/06/2020, 08:42 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk memperpanjang masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan mulai beralih menjadi masa transisi hingga akhir Juni 2020.

Sejalan dengan itu, sejumlah aktivitas yang sebelumnya dibatasi kini mulai dilonggarkan dan bisa kembali dijalankan dengan syarat menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Kebijakan tersebut diambil setelah mempertimbangkan sejumlah parameter, salah satunya adalah penurunan nilai repoduksi efektif (Rt) virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) di wilayah Ibu Kota.

Baca juga: Anies: Pemprov DKI Tidak Segan Hentikan Kegiatan Sosial Ekonomi jika Ditemukan Lonjakan Kasus Covid-19

"Sampai dengan kemarin (3 Juni 2020), per hari kemarin, nilai Rt di Jakarta 0,99,” ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam konferensi pers evaluasi PSBB Tahap ketiga di Balai Kota yang disiarkan langsung secara daring, Kamis (4/6/2020).

Pada Maret lalu, lanjut Anies, reproduksi virus corona tipe dua di Ibu Kota sempat berada pada angka 4. Artinya, satu orang yang sudah terpapar virus tersebut bisa menularkan kepada 4 orang lainnya.

Kondisi itu menyebabkan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta dan menjadikannya sebagai salah satu episenter penyebaran SARS-CoV-2.

Baca juga: Anies: Angka Reproduksi Virus Corona di DKI Menurun, Kini di 0,99

Dilakukan pembatasan aktivitas

Pemprov DKI Jakarta mulai mengambil sejumlah kebijakan untuk melakukan pembatasan sejumlah aktivitas dan pergerakan warga sebagai upaya mengendalian penyebaran Covid-19.

Kebijakan tersebut di antaranya ialah menutup sejumlah fasilitas umum hingga mengimbau perkantoran menerapakan sistem bekerja dari rumah mulai 16 Maret 2020 untuk meminimalisir terjadinya penularan.

“Di bulan Maret angka (reproduksi) kita sekitar 4, kemudian kita mulai melakukan pembatasan. Penutupan sekolah, tempat wisata, car free day, kantor-kantor, (kemudian) panggilan untuk bekerja di rumah. Itu di mulai di pertengahan Maret,” ujar Anies.

Baca juga: Anies: Grafik Kasus Positif Covid-19 Melandai, Jakarta Mulai Terkendali

Setelah melakukan sejumlah pembatasan, kata Anies, nilai Rt virus Corona tipe dua langsung mengalami penurunan. Menurut dia, penurunan nilai reproduksi paling drastis terjadi pada periode Maret hingga April 2020.

“Dan apa yang terjadi mengalami penurunan yang sangat drastis, ini dilakukan sebelum PSBB,” kata Anies.

“Jadi Ketika PSBB tahap pertama dimulai pada 10 April, kemudian tahap kedua juga kita teruskan, angka yang paling drastis turunnya adalah di masa bulan maret dan April” lanjut dia.

Turunnya reproduksi virus corona

Anies berujar, angka reproduksi virus corona memang behasil ditekan berkat pembatasan aktivitas masyarakat. Namun, masa penurunan tersebut disebutnya berjalan cukup panjang.

Hal itu karena sejak pertengahan Maret lalu hingga 18 Mei 2020 penurunan nilai Rt virus baru mencapai 1,09 yang menandakan wabah masih akan terus bertambah.

Baca juga: Anies Imbau Utamakan Jalan Kaki dan Bersepeda untuk Mobilitas di Jakarta

Menurut dia, reproduksi efektif virus corona di wilayah DKI Jakarta baru berhasil ditekan hingga berada di bawah angka 1 pada awal Juni 2020.

“18 Mei kita masih 1,09, bergerak terus sampai sekitar 1,03. Pada 31 Mei angka kita 1, lalu 1 Juni 0,9, kemudian 2 Juni (sebesar) 0,9, dan 3 Juni (sebesar) 0,9” ungkapnya.

Penurunan tersebut, lanjut Anies, berkat kerja sama seluruh masyarakat di wilayah Jakarta yang mematuhi sejumlah aturan yang diberlakukan dalam rangka pengendalian Covid-19.

“Ini artinya kerja bersama dari seluruh penduduk Jakarta, tanpa itu enggak mungkin turun,” ungkapnya.

Penyebaran Covid-19 diklaim terkendali

Penyebaran virus corona di wilayah DKI Jakarta disebut sudah mulai bisa dikendalikan seiring dengan nilai reproduksi virus yang kini berada di angka 0,99.

Baca juga: Anies: Tahun Ajaran Baru 13 Juli Bukan Berarti Belajar di Sekolah

Anies berujar, saat nilai Rt  di bawah 1, potensi menularkan pada orang lain sudah hampir tidak ada, sehingga wabah virus corona sudah mulai bisa dikendalikan dan penularannya sudah menurun.

“Apa artinya angka ini, kalau angka 4 kira-kira begini. Kalau skornya 4 artinya satu orang menularkan kepada empat orang. Kalau angkanya tiga, satu orang menularkan pada tiga, kalau dua juga begitu. Kalau satu, berarti menularkan pada satu (orang)” Kata Anies.

“Selama nilai atau angka Rt di atas 1, maka wabah akan bisa terus berkembang. Ketika Rt-nya dibawah satu, maka wabah ini sudah bisa terkendali dan bisa menurun,” lanjutnya.

Untuk diketahui, hingga Kamis kemarin, jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 di Jakarta mencapai 7.600 orang.

Dari jumlah tesebut, 2.607 pasien sudah dinyatakan sembuh, sedangkan 530 orang lainnya meninggal dunia.

Sementara itu, ada 1.670 pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 2.793 orang melakukan isolasi mandiri di rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com