Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Klaim Kasus Covid-19 di Jakarta Melandai, Bagaimana Faktanya?

Kompas.com - 05/06/2020, 12:09 WIB
Nursita Sari

Penulis

Penurunan kasus terus-menerus terjadi mulai 21 sampai 26 April. Pada 21 April, ada 167 kasus positif Covid-19, dan terus menurun sampai 65 kasus pada 26 April.

Mulai 27 April, grafik kasus harian kembali naik turun.

Berikut data kasus harian positif Covid-19 di Jakarta:

Periode Maret 2020:

  • 3 Maret: 3 kasus
  • 4 Maret: 0 kasus
  • 5 Maret: 4 kasus
  • 6 Maret: 0 kasus
  • 7 Maret: 0 kasus
  • 8 Maret: 0 kasus
  • 9 Maret: 27 kasus
  • 10 Maret: 0 kasus
  • 11 Maret: 2 kasus
  • 12 Maret: 26 kasus
  • 13 Maret: 10 kasus
  • 14 Maret: 7 kasus
  • 15 Maret: 16 kasus
  • 16 Maret: 2 kasus
  • 17 Maret: 25 kasus
  • 18 Maret: 38 kasus
  • 19 Maret: 51 kasus
  • 20 Maret: 13 kasus
  • 21 Maret: 44 kasus
  • 22 Maret: 39 kasus
  • 23 Maret: 49 kasus
  • 24 Maret: 71 kasus
  • 25 Maret: 45 kasus
  • 26 Maret: 43 kasus
  • 27 Maret: 51 kasus
  • 28 Maret: 37 kasus
  • 29 Maret: 98 kasus
  • 30 Maret: 26 kasus
  • 31 Maret: 14 kasus

Baca juga: PSBB Transisi di Jakarta, Apa Arti dan Bagaimana Protokolnya?

Periode April 2020:

  • 1 April: 75 kasus
  • 2 April: 93 kasus
  • 3 April: 81 kasus
  • 4 April: 81 kasus
  • 5 April: 80 kasus
  • 6 April: 148 kasus
  • 7 April: 144 kasus
  • 8 April: 109 kasus
  • 9 April: 167 kasus
  • 10 April: 91 kasus
  • 11 April: 93 kasus
  • 12 April: 179 kasus
  • 13 April: 160 kasus
  • 14 April: 107 kasus
  • 15 April: 98 kasus
  • 16 April: 223 kasus (tertinggi/puncak kasus)
  • 17 April: 153 kasus
  • 18 April: 79 kasus
  • 19 April: 131 kasus
  • 20 April: 79 kasus
  • 21 April: 167 kasus
  • 22 April: 120 kasus
  • 23 April: 107 kasus
  • 24 April: 99 kasus
  • 25 April: 76 kasus
  • 26 April: 65 kasus
  • 27 April: 86 kasus
  • 28 April: 118 kasus
  • 29 April: 83 kasus
  • 30 April: 105 kasus

Baca juga: Tanya Jawab Soal PSBB Transisi Jakarta: Yang Kini Boleh Dilakukan dan Masih Dilarang

Periode Mei 2020:

  • 1 Mei: 145 kasus
  • 2 Mei: 72 kasus
  • 3 Mei: 62 kasus
  • 4 Mei: 55 kasus
  • 5 Mei: 169 kasus
  • 6 Mei: 68 kasus
  • 7 Mei: 66 kasus
  • 8 Mei: 126 kasus
  • 9 Mei: 57 kasus
  • 10 Mei: 182 kasus
  • 11 Mei: 55 kasus
  • 12 Mei: 108 kasus
  • 13 Mei: 134 kasus
  • 14 Mei: 180 kasus
  • 15 Mei: 62 kasus
  • 16 Mei: 116 kasus
  • 17 Mei: 127 kasus
  • 18 Mei: 74 kasus
  • 19 Mei: 57 kasus
  • 20 Mei: 97 kasus
  • 21 Mei: 70 kasus
  • 22 Mei: 96 kasus
  • 23 Mei: 127 kasus
  • 24 Mei: 118 kasus
  • 25 Mei: 67 kasus
  • 26 Mei: 61 kasus
  • 27 Mei: 137 kasus
  • 28 Mei: 103 kasus
  • 29 Mei: 124 kasus
  • 30 Mei: 98 kasus
  • 31 Mei: 121 kasus

Periode Juni 2020:

  • 1 Juni: 111 kasus
  • 2 Juni: 76 kasus
  • 3 Juni: 80 kasus
  • 4 Juni: 61 kasus

Kematian tertinggi pada 19 April

Grafik angka kematian akibat Covid-19 di Jakarta cenderung stagnan.

Pasien positif Covid-19 di Jakarta yang pertama meninggal dilaporkan pada 3 Maret 2020, yakni satu pasien meninggal.

Sejak 3 Maret sampai 4 April 2020, angka kematian tiap harinya berkisar antara 0-11 orang.

Baca juga: Kebijakan Anies Terapkan PSBB Transisi: Klaim Kasus Melandai dan Pelonggaran Pembatasan...

Angka kematian meningkat pada 5 April, sebanyak 24 orang. Setelah itu, angka kematian berfluktuasi.

Angka kematian tertinggi terjadi pada 19 April, sebanyak 35 pasien positif Covid-19 meninggal dunia.

Setelah itu, angka kematian kembali melandai dan cenderung stagnan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com