Memang, sejak 28 Mei, laporan temuan kasus positif Covid-19 jauh berkurang, dengan rata-rata 3-4 kasus baru sehari, padahal sebelumnya temuan kasus positif sedang tinggi-tingginya.
(Di bawah ini grafik tren kasus Covid-19 di Kota Depok selama PSBB berlangsung. Sorot titik pada grafik untuk melihat detail waktu dan jumlah kasus.)
Ketua Satgas Covid-19 IDI Kota Depok, Alif Noeriyanto ragu bahwa pelambatan itu karena pemerintah sukses menekan penularan, melainkan bisa juga karena sedikitnya jumlah tes yang dilakukan. Ia menilai, pemerintah tidak transparan soal jumlah tes Covid-19 yang dilakukan di Depok.
Dengan angka Rt 0,44 saat ini, Idris mengingatkan warga Depok supaya tidak terlena saat penerapan PSBB proporsional, di mana beberapa aktivitas umum kembali dapat dilakukan secara terbatas.
“Diharapkan seluruh warga semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam setiap dimensi kehidupan bermasyarakat di Kota Depok,” ujar dia.
“Bukan berarti kita dapat melakukan aktifitas secara bebas sehingga euforia, akan tetapi kita harus tetap melaksanakan protokol dengan konsisten dan penuh kedisiplinan, sehingga tidak terjadi lonjakan kasus di kemudian hari,” tutup Idris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.