Para pengendara sepeda motor pun memprotes kebijakan tersebut.
Hadiyan, warga Kota Bekasi yang bekerja di daerah Tangerang, Banten, mengatakan, pemberlakuan ganjil genap untuk sepeda motor di tengah pandemi Covid-19 tidak tepat.
Menurut dia, sepeda motor seharusnya jadi solusi bagi para pekerja untuk menghindari transportasi massal di tengah pandemi Covid-19.
Aturan ganjil genap akan membuat masyarakat, termasuk dirinya, beralih menggunakan transportasi massal, seperti transjakarta dan kereta rel listrik (KRL).
Hal itu akan menimbulkan potensi penyebaran Covid-19 semakin besar.
"Tidak mungkin dengan adanya ganjil genap, terus aku tidak kerja. Mau tidak mau aku harus cari akal buat bisa sampai ke kantor, salah satu caranya dengan transportasi umum dan itu aku yakin bakal bahaya banget sih untuk penularan virus Covid-19," ujar Hadiyan.
Dilema serupa dirasakan Ibnu Fandy, warga Kota Bekasi yang setiap harinya bekerja di daerah Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Ibnu mengatakan, penerapan ganjil genap saat pandemi Covid-19 tidak tepat.
"Apalagi di kantor saya saat ini tidak menganjurkan menggunakan moda transportasi umum ke kantor," kata Ibnu.
Baca juga: Pengendara Motor Protes Bakal Kena Ganjil Genap di Jakarta
Bila aturan itu benar-benar diberlakukan, dia terpaksa harus menggunakan transportasi umum dengan tetap menjalankan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Jimmy Ramadhan Azhari, Cynthia Lova, Singgih Wiryono, Dean Pahrevi)
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan