Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penumpang KRL yang Pasrah Terjebak Antrean Panjang di Stasiun Bogor

Kompas.com - 08/06/2020, 12:58 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Para calon penumpang yang menggunakan jasa transportasi kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Bogor, Senin (8/6/2020) pagi, tampak pasrah setelah terjebak dalam antrian panjang.

Tingginya aktivitas masyarakat para pengguna KRL di hari pertama beroperasinya kembali sektor perkantoran di wilayah DKI Jakarta ditengarai memicu antrian tersebut.

Terlebih, pihak PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) juga menerapkan pembatasan jumlah kapasitas penumpang di dalam KRL sebagai protokol kesehatan Covid-19.

Ara (28), seorang karyawati yang bekerja di salah satu perkantoran di Jakarta menuturkan, butuh waktu sekitar 30 menit untuk bisa mencapai pintu masuk (tap-in) elektronik dari posisinya saat mengantri.

Baca juga: Perkantoran Jakarta Mulai Beroperasi, Antrean Penumpang KRL Mengular sampai Parkiran Stasiun Bogor

Kondisi itu membuat ia kesal, sebab di kantor tempatnya bekerja sudah menerapkan waktu masuk normal.

"Saya sampai stasiun jam 07.00 WIB, pas masuk pintu tap in jam 07.30 WIB," kata Ara.

Ara menambahkan, selain dirinya, penumpang lain juga mengeluhkan lamanya antrean yang terjadi pada pagi tadi. Ia mengaku, sempat mendengar salah satu penumpang lain bercelutuk.

"Tadi sempat dengar pas ngantri ada (penumpang) lain yang bilang, wah kacau kalau begini nih," sebutnya.

Baca juga: BERITA FOTO: Penumpang KRL di Stasiun Bogor Membludak

Penumpukan penumpang di Stasiun Bogor terjadi pagi tadi hingga mengular sampai ke pelataran parkir stasiun.

Petugas membagi dua barisan agar tidak terjadi penumpukan.

Satu per satu penumpang yang hendak membeli tiket diminta oleh petugas stasiun untuk mengantri ke belakang.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com