Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bekasi Membeludak di Kantor Disnaker, Antre Urus Kartu Kuning sejak Pukul 06.00 WIB

Kompas.com - 08/06/2020, 14:06 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Antrean masyarakat yang ingin membuat kartu kuning di Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi, Jalan Ahmad Yani, membeludak pada Senin (8/6/2020) pagi tadi.

Video antrean masyarakat membuat kartu kuning itu juga diunggah oleh akun Instagram @bekasi.terkini.

Dari video tersebut, tampak masyarakat langsung bergerombol menyerobot masuk ke kantor Disnaker begitu gerbang dibuka.

Mereka berdesakan dan tidak lagi mengindahkan ketentuan untuk jaga jarak.

Baca juga: Cerita Penumpang KRL yang Pasrah Terjebak Antrean Panjang di Stasiun Bogor

Ahmad Sadewa, salah satu warga Bekasi yang berada di Kadisnaker Kota Bekasi itu, menyampaikan, sejak pukul 06.00 WIB sudah banyak masyarakat yang hendak mengantre mengurus kartu kuning sebagai pelengkap persyaratan untuk mencari kerja.

“Saya di sana dari pukul 06.00 WIB sudah ramai yang ngantre,” ucap Ahmad saat dikonfirmasi, Senin (8/6/2020).

Ia mengaku datang mengurus kartu kuning sebagai syarat melamar pekerjaan. Sebab, sudah lebih dari dua bulan Disnaker tak membuka pelayanannya.

Padahal, banyak perkantoran yang meminta kartu kuning saat hendak melamar kerja.

“Iya wajar ramai, kan sudah pada buka perkantoran, jadinya mau ngelamar pekerjaan. Soalnya sudah lulus juga, jadi biar enggak lama nganggur,” ucap dia.

Baca juga: Keluh Kesah Penumpang di Stasiun Bogor, Antre Sampai 1 Jam Lebih untuk Bisa Naik KRL

Meski demikian, ia memilih pulang ke rumah ketika melihat situasi mulai tidak kondusif karena warga berkerumun di Kantor Disnaker tersebut.

“Iya saya pulang duluan, soalnya dibatasin juga yang buat 150 orang. Padahal, kayaknya yang antre sekitar 200-an,” ujar Ahmad.

Sementara itu, Kadisnaker Kota Bekasi Ika Indah Yartim mengatakan, pihak Pemkot langsung mengurai antrean ketika masyarakat telah berada di depan pintu pelayanan pembuatan kartu kuning.

Bahkan, pihak aparat kepolisian pun tadi ikut membantu mengurai antrean tersebut hingga tersusun rapi.

Saat ini karena orang yang mengantre membeludak, pihak Disnaker membuka kuota 200 untuk membuat kartu kuning.

Baca juga: Perkantoran Jakarta Mulai Beroperasi, Antrean Penumpang KRL Mengular sampai Parkiran Stasiun Bogor

Masyarakat yang belum masuk kuota diminta kembali lagi keesokan harinya.

“Iya karena kita juga menyesuaikan, kalau hari ini kita menjadi 200 karena kita juga menyesuaikan. Makanya tadi saya bilang jangan memebludak besok. Bagi yang sudah datang besok bisa kita layani lebih cepat,” kata Ika.

Ika mengatakan, seharusnya pelayanan pembuatan kartu kuning ini dibuka pukul 07.30 hingga 16.00 WIB. Bahkan, pelayanan kartu kuning ini sudah dibuka pada Rabu, 2 Juni 2020.

“Saat buka pertama kali, antrean enggak seperti ini, padahal kita udah siapin alurnya. Tapi ini di luar dugaan, antrean membeludak,” ucap Ika.

Ika mengimbau warga agar sabar mengantre saat hendak mengurus kartu kuning.

Ia juga meminta masyarakat menaati aturan protokol kesehatan saat mengurus kartu kuning tersebut.

“Masyarakat untuk tetap bersabar, jangan punya rasa kekhawatiran akibat pelayanan itu. Tetap dilaksanakan protokol kesehatannya, pakai masker begitu datang, jaga jarak dan cuci tangan,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com