Alasannya cukup jelas, Nesia tidak ingin berdempetan saat berada dalam KRL yang ramai. Padahal, sebelum pandemi Covid-19, Nesia selalu menggunakan jasa layanan KRL.
"Alasan saya naik mobil karena saya enggak berani naik kereta. Soalnya sudah menduga kereta bakalan ramainya minta ampun. Setelah pagi tadi saya lihat di Istagram Story teman, situasi dalam kereta ramai bukan main," ucap Nesia.
Kendati demikian, Nesia mengakui bahwa biaya yang dikeluarkan lebih tinggi terlebih kemacetan tiap hari dapat ditemui bila mengendari mobil.
Baca juga: Antren Panjang di Stasiun Bogor, Bima Arya Minta Kantor di Jakarta Evaluasi Jam Kerja
Namun, karena alasan kesehatan, Nesia memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi hingga situasi membaik.
"Hari pertama transisi ini sih saya merasa lumayan kaget banget ya karena kemacetan langsung muncul lagi. Selain macet ya nambah biaya pasti ya tapi demi kesehatan. Mungkin kalau situasi membaik saya pasti kembali menggunakan layanan KRL," terangnya.
Sebagai informasi, penumpukan penumpang di Stasiun Bogor terjadi pada pagi tadi hingga mengular sampai ke pelataran parkir stasiun.
Petugas membagi dua barisan agar tidak terjadi penumpukan.
Satu per satu penumpang yang hendak membeli tiket diminta oleh petugas stasiun untuk mengantre ke belakang.
Dalam keterangannya, VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba menyampaikan, PT KCI mulai hari ini telah menambah jam operasional KRL Commuter Line dari semula pukul 06.00 WIB – 18.00 WIB menjadi pukul 04.00 WIB – 21.00 WIB.
Selain itu, KCI juga menambah perjalanan KRL dari sebelumnya 784 perjalanan menjadi 935 perjalanan.
Hal itu untuk mengakomodir kebutuhan penumpang KRL di hari pertama aktivitas perkantoran di DKI Jakarta yang mulai dibuka kembali di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.