Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama Aktivitas Perkantoran di Jakarta, Pengguna KRL Mencapai 150.000 Pagi Ini

Kompas.com - 08/06/2020, 18:44 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada hari pertama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat adanya 140.000 pengguna KRL hingga pukul 10.00 WIB Senin (8/6/2020) pagi.

Sedangkan yang sudah melakukan tap masuk di gate elektronik ada sebanyak 150.000 orang.

Jika dibandingkan dengan masa PSBB hingga pukul 10.00 WIB, jumlah ini jauh lebih besar. Pada masa PSBB biasanya PT KCI melayani rata-rata sekitar 80.000 pengguna dalam satu hari.

"Dengan demikian, volume pengguna KRL hingga pagi hari ini saja sudah mendekati volume pengguna KRL dalam satu hari di masa PSBB. Peningkatan ini terkait dengan banyaknya masyarakat yang telah kembali beraktivitas sehubungan sejumlah wilayah memasuki masa PSBB transisi," ucap VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin.

Baca juga: Cerita Pengguna KRL Bogor-Jakarta di Hari Pertama PSBB Transisi, Cemas Tak Bisa Jaga Jarak

Anne juga menyebut jumlah dan jadwal KRL hari ini telah dikembalikan ke kondisi normal terutama untuk pagi hari.

PT KCI sendiri telah mengoperasikan 935 perjalanan KRL per hari, bertambah 161 perjalanan dibandingkan frekuensi pada masa PSBB.

Namun terkait dengan batasan jumlah pengguna KRL, pihak KCI tetap mengikuti aturan dari Kementerian Perhubungan.

"Sementara untuk jumlah pengguna yang diizinkan di dalam tiap kereta atau gerbong, walaupun Pemprov DKI mengizinkan 50 persen untuk kapasitas transportasi publik, PT KCI mengikuti aturan dari Kementrerian Perhubungan yang mengizinkan untuk melayani 35 – 40 persen dari kapasitas per kereta," ucap Anne.

Selama masa PSBB, PT KCI dapat melayani 60 pengguna per kereta. Tapi, saat ini KCI dapat melayani 74 penumpang per kereta.

Baca juga: PT KCI: Ada Lonjakan Penumpang KRL di Hari Pertama Aktivitas Perkantoran di Jakarta

Demi mengatur kondisi jumlah penumpang di tiap kereta, PT KCI menerapkan pembatasan masuk stasiun dan KRL sehingga pengguna di stasiun-stasiun berikutnya juga dapat terlayani.

Sementara untuk jarak antara kereta di lintas yang padat seperti lintas Bogor, Anne juga menyebut telah memaksimalkan operasional kereta hingga lima menit, sesuai infrastruktur perkeretaapian yang tersedia.

Selanjutnya Anne pun tidak menampik adanya antrean penumpang pada jam-jam sibuk, karena jumlah penumpang yang masuk ke kereta juga dibatasi.

"Dengan banyaknya masyarakat yang kembali beraktivitas dan kapasitas yang dibatasi untuk memungkinkan jaga jarak di dalam KRL, maka akan ada antrean terutama pada jam-jam sibuk," kata Anne.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com