BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan Pemkot telah melakukan rapid test terhadap 27.000 warga Kota Bekasi hingga saat ini.
Hal itu dilakukan untuk melacak penyebaran kasus Covid-19 di Kota Bekasi.
“Hampir 27.000 orang. Kita 23.000 punya alat rapid, terus punya stok 7.000, sekarang habis 4.000, ya sudah ada 27.000 (yang telah diperiksa),” ucap Rahmat di Bekasi, Senin (8/6/2020).
"Kita kan nyari terus bukan diam, wajar kalau ketemu kasus,” ucap Rahmat.
Ia mengatakan, karena pemeriksaan masif tersebut jumlah RW yang dikategorikan zona merah bertambah.
Saat ini ada 17 RW yang tersebar di 14 Kelurahan yang zona merah. Sementara, awalnya ada 16 RW yang tersebar di 12 Kelurahan zona merah.
Baca juga: Cara Membuat SIKM Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang Selatan
Selain alat rapid test, pihak Pemkot juga telah menggunakan swab PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk melacak kasus Covid-19 tersebut jika ada masyarakat yang ditemukan reaktif saat tes rapid.
Swab PCR juga sempat digunakan Pemkot untuk memeriksa warga di Stasiun Bekasi menggunakan sebanyak 300 alat PCR, 700 alat PCR di 14 pasar Kota Bekasi, dan 350 alat PCR di enam check point perbatasan Kota Bekasi.
Sementara, pihak Pemkot punya stok dari awal ada 22.000 alat PCR.
Pria yang akrab disapa Pepen ini mengatakan, pihak Pemkot Bekasi terus gencar lakukan tes untuk melacak kasus Covid-19 meski Kota Bekasi telah masuk PSBB proporsional.
“Tes masif kalau kita enggak tes kita enggak tahu, makanya orang ada yg takut dites karena takut dia kena positif. Ada yang berani, kita ini termasuk daerah yang ingin tahu apakah ada positif Covid-19,” kata Rahmat.
Baca juga: Bus AKAP Kembali Beroperasi, Terminal Kota Bekasi Langsung Ramai Penumpang
Bahkan, pada hari ini, Rahmat mengatakan, pihak Pemkot tengah melakukan pemeriksaan masif di kawasan perbatasan Bekasi.
Ada 2.000 rapid test yang disediakan Pemkot untuk memeriksa masyarakat yang ada di kawasan perbatasan.
“Lagi tes yang perbatasan, ini hampir 2.000-an di perbatasan Medan Satria, Bekasi Barat, Pondok Gede, Jatiwarna dan RW RW yang berbatasan dengan DKI," kata dia.
Meski zona merah bertambah, Rahmat mengatakan, pasien Covid-19 yang sembuh di Kota Bekasi juga bertambah.
Baca juga: Warga Bekasi Membeludak di Kantor Disnaker, Antre Urus Kartu Kuning sejak Pukul 06.00 WIB
“Angka kesembuhan naik, ada kasus baru enggak apa-apa karena kita cek kita lacak terus. Kita lacak terus kalau kita diam, dia meninggal karena Covid kita enggak tau covid atau tidak. Orang sakit, tapi ini kita lacak terus satu-satu,” ucap dia.
Sebanyak 32 orang kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi hingga Senin hari ini. Ada 266 pasien yang telah sembuh dari Covid-19.
Lalu, ada 33 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Kemudian, dari 13.512 orang yang lakukan rapid test, ada 312 yang reaktif, 40 konfirmasi positif melalui tes swab, 13.092 reaktif, 75 samar, dan 33 invalid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.