Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

27.000 Warga Bekasi Telah Ikuti Tes Rapid, Wali Kota: Kami Cari Terus, Bukan Diam

Kompas.com - 08/06/2020, 20:28 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan Pemkot telah melakukan rapid test terhadap 27.000 warga Kota Bekasi hingga saat ini.

Hal itu dilakukan untuk melacak penyebaran kasus Covid-19 di Kota Bekasi.

“Hampir 27.000 orang. Kita 23.000 punya alat rapid, terus punya stok 7.000, sekarang habis 4.000, ya sudah ada 27.000 (yang telah diperiksa),” ucap Rahmat di Bekasi, Senin (8/6/2020).

"Kita kan nyari terus bukan diam, wajar kalau ketemu kasus,” ucap Rahmat.

Ia mengatakan, karena pemeriksaan masif tersebut jumlah RW yang dikategorikan zona merah bertambah.

Saat ini ada 17 RW yang tersebar di 14 Kelurahan yang zona merah. Sementara, awalnya ada 16 RW yang tersebar di 12 Kelurahan zona merah.

Baca juga: Cara Membuat SIKM Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang Selatan

Selain alat rapid test, pihak Pemkot juga telah menggunakan swab PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk melacak kasus Covid-19 tersebut jika ada masyarakat yang ditemukan reaktif saat tes rapid.

Swab PCR juga sempat digunakan Pemkot untuk memeriksa warga di Stasiun Bekasi menggunakan sebanyak 300 alat PCR, 700 alat PCR di 14 pasar Kota Bekasi, dan 350 alat PCR di enam check point perbatasan Kota Bekasi.

Sementara, pihak Pemkot punya stok dari awal ada 22.000 alat PCR.

Pria yang akrab disapa Pepen ini mengatakan, pihak Pemkot Bekasi terus gencar lakukan tes untuk melacak kasus Covid-19 meski Kota Bekasi telah masuk PSBB proporsional.

“Tes masif kalau kita enggak tes kita enggak tahu, makanya orang ada yg takut dites karena takut dia kena positif. Ada yang berani, kita ini termasuk daerah yang ingin tahu apakah ada positif Covid-19,” kata Rahmat.

Baca juga: Bus AKAP Kembali Beroperasi, Terminal Kota Bekasi Langsung Ramai Penumpang

Bahkan, pada hari ini, Rahmat mengatakan, pihak Pemkot tengah melakukan pemeriksaan masif di kawasan perbatasan Bekasi.

Ada 2.000 rapid test yang disediakan Pemkot untuk memeriksa masyarakat yang ada di kawasan perbatasan.

“Lagi tes yang perbatasan, ini hampir 2.000-an di perbatasan Medan Satria, Bekasi Barat, Pondok Gede, Jatiwarna dan RW RW yang berbatasan dengan DKI," kata dia.

Meski zona merah bertambah, Rahmat mengatakan, pasien Covid-19 yang sembuh di Kota Bekasi juga bertambah.

Baca juga: Warga Bekasi Membeludak di Kantor Disnaker, Antre Urus Kartu Kuning sejak Pukul 06.00 WIB

“Angka kesembuhan naik, ada kasus baru enggak apa-apa karena kita cek kita lacak terus. Kita lacak terus kalau kita diam, dia meninggal karena Covid kita enggak tau covid atau tidak. Orang sakit, tapi ini kita lacak terus satu-satu,” ucap dia.

Sebanyak 32 orang kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi hingga Senin hari ini. Ada 266 pasien yang telah sembuh dari Covid-19.

Lalu, ada 33 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Kemudian, dari 13.512 orang yang lakukan rapid test, ada 312 yang reaktif, 40 konfirmasi positif melalui tes swab, 13.092 reaktif, 75 samar, dan 33 invalid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com