Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Bersepeda di Tengah Pandemi dari 'Bike to Work', Apakah Perlu Pakai Masker?

Kompas.com - 09/06/2020, 15:29 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkendara dengan sepeda kini menjadi tren di tengah masyarakat, terutama masyarakat Jabodetabek.

Sepeda tak hanya digunakan untuk berolahraga tetapi juga sebagai alat transportasi saat bekerja.

Apalagi di tengah pandemi virus corona seperti ini, pemerintah masih membatasi operasional kendaraan umum.

Lalu apakah bersepeda di tengah pandemi ini menjadi pilihan yang tepat?

Baca juga: Bengkel Sepeda Kebanjiran Pengunjung Selama PSBB

Ketua Bike to Work (B2W) Indonesia Poetoet Soedarjanto mengakui bersepeda bisa menjadi pilihan warga untuk beraktivitas karena bisa menghindari diri dari kerumunan di kendaraan umum.

"Bersepeda bisa menjadi pilihan warga Jakarta dan kota lainnya di Indonesia untuk menghindari sebaran virus corona Covid-19, terutama dari kerumunan massa di transportasi umum," ucap Poetoet saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/6/2020).

Selain itu Poetoet juga beranggapan bersepeda membuat penggunanya ikut mencegah penyebaran virus Covid-19.

Namun yang perlu diingat, pesepeda tetap harus menjaga protokol kesehatan selama berkendara.

Poetoet pun memberi gambaran bersepeda di tengah pandemik melalui unggahan di akun Instagramnya @om_ndlahom.

Baca juga: Kantor, Mal, hingga Stasiun dan Terminal di Jakarta Wajib Siapkan Parkir Khusus Sepeda saat PSBB Transisi

Untuk outfit yang digunakan yakni pakaian celana dan baju tertutup, atau celana panjang dan baju lengan panjang.

Selain itu tentu menggunakan helmet, sepatu, dan gloves.

Bawa masker dan handsanitizer

Ini merupakan setelan standar para pesepeda. Namun di tengah pandemi ini, ada satu hal yang tidak boleh ketinggalan yaitu masker.

Poetoet mengaku selalu membawa masker saat bersepeda. Beberapa waktu lalu sempat ramai diperbincangkan tentang bahaya bersepeda memakai masker.

Poetoet sendiri biasanya mengenakan masker menyesuaikan dengan nafasnya saat bersepeda.

"Namun tidak sepanjang jalan saya pakai, kalau kecepatan agak bikin ngap atau nafas mulai berat ya saya lepas maskernya," katanya.

Baca juga: Polda Metro Jaya Kaji Perpanjangan Masa Dispensasi Pengurusan SIM

Setelah sampai di tempat tujuan atau di kantor, Poetoet pun membersihkan diri dan mengganti masker lain. Dia membawa 2 masker sebelum mulai bersepeda.

Bukan hanya itu, pesepeda juga diwajibkan selalu membawa handsanitizer dan menjaga jarak bila bersepeda dengan orang lain.

"Secara ringkas bahwa kita harus jaga jarak dengan orang lain, gunakan masker dan bawa handsanitizer. Ini langkah sangat sederhana untuk menjaga diri kita, keluarga kita dengan orang lain. Untuk saat ini bersepeda sendirian jauh lebih baik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com