BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Rumah Sakit Indonesia Kota Bekasi, Eko Nugroho menyebut masyarakat yang memaksa membawa jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Rumah Sakit Mekar Sari, Bekasi Timur kurang pemahaman.
“Masalahnya ketidakpahaman massa yang datang,” ucap Eko saat dihubungi, Selasa (9/6/2020).
Eko menjelaskan, pihak keluarga sebenarnya telah mengetahui dan menyetujui jenazah dimakamkan dengan protokol Covid-19.
Namun, ada massa yang tiba-tiba memaksa membawa jenazah PDP. Kata dia, kelompok itu itu bukan pihak keluarga.
Massa itu tiba-tiba saja datang meringsek masuk ke ruang ICU untuk mengambil jenazah PDP tersebut.
Pihak rumah sakit juga telah menjelaskan prosedur pemakaman untuk pasien PDP.
Baca juga: Viral, Puluhan Orang Ambil Paksa Jenazah PDP Covid-19 di RS Mekar Sari Bekasi
“Pihak keluarga sudah kita jelaskan bahkan sudah menandatangani. Setiap rumah sakit menjelaskan apa yang akan terjadi dan ke depan akan seperti apa sudah dijelaskan. Lalu sudah ada persetujuan, sudah,” ucap dia.
Namun, tiba-tiba ternyata ada masyarakat yang memaksa membawa jenazah PDP tersebut.
Bahkan, masyarakat ini tidak terima penjelasan langsung dari pihak rumah sakit.
“Nah ini makanya tiba-tiba ada massa yang berkumpul kita tidak tahu tiba-tiba menggeruduk bawa-bawa,” ujar dia.
“Opini yang beredar di masyarakat itu bahaya bahwa stigma tentang jenazah Covid itu ternyata bisa menjadi momok di masyarakat. Sehingga masyarakat mengambil langkahnya masing-masing agar stigma itu tidak melekat di mereka atau keluarga mereka. Jadi masalahnya di situ,” tambah dia.
Padahal menurut Eko, pihak rumah sakit pun akan memberi izin jenazahnya dibawa jika masyarakat memahami kemungkinan risiko yang terjadi.
Pasalnya pasien PDP ini masih menunggu hasil status Covid-19.
Baca juga: Puluhan Orang Ambil Paksa Jenazah PDP Covid-19 di RS Mekar Sari, Ini Respons Wali Kota Bekasi
“Rumah sakit itu posisinya hanya menjalankan kebijakan atau aturan pemerintah, sepanjang masyarakat atau warga menginginkan itu dibawa pulang, ya kita akan serahkan baik-baik dengan memberikan surat keterangan bahwa mereka memahami risikonya kan gitu,” tambah Eko.
Meski demikian, Eko mengatakan, peristiwa telah diselesaikan. Pihak keluarga telah membuat permohonan maaf kepada rumah sakit atas peristiwa tersebut.
Bahkan, pihak rumah sakit juga yang menyediakan mobil untuk membawa jenazah PDP tersebut.
“Saya enggak tahu dibawa sampai ke mana, tapi pihak rumah sakit pada akhirnya ya sudah kalau mau diambil, ambil tapi kita fasilitasi pakai mobil dari rumah sakit katanya. Cuma saya enggak dapat info dibawa ke rumah atau ke mana gitu,” kata dia.
Ia berharap peristiwa ini jadi evaluasi Pemerintah memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pemularasan Covid-19.
Menurut Eko, banyak masyarakat yang belum paham bahwa jenazah PDP juga harus dimakamkan dengan SOP Covid-19.
“Ya mau enggak mau kita tidak bisa cegah stigma itu beredar di masyarakat. Tetapi lagi-lagi itu tugasnya kita bersama terutama Pemeritnah untuk memahamkan masyarakat dan mungkin para tokoh masyarakat setempat. Ini yang perlu digencarkan lagi,” tutur dia.
Baca juga: Pemkot Bekasi Bagikan 75.000 Paket Sembako buat Warga Non-DTKS yang Belum Terima Bantuan
Sebelumnya, beredar video berisi puluhan orang memaksa membawa jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Rumah Sakit Mekar Sari, Bekasi Timur, Senin (8/6/2020).
Di dalam video itu tampak sejumlah warga itu memaksa petugas membuka satu ruangan yang di dalamnya ada jenazah PDP.
Seseorang yang merekam video itu juga terdengar mengucapkan, “ini Rumah Sakit umum gua bikin viral nih RS Mekar Sari, ini bukan penyakit corona udah jelas jelas ada penyakitnya,” kata seseorang dalam video itu.
Karena banyak orang yang memaksa masuk ke ruangan tersebut, akhirnya petugas membukakan pintu. Sejumlah orang itu kemudian mengambil jenazah PDP itu.
Ramai-ramai mereka membawa jenazah PDP yang terbaring di tempat tidur keluar dari rumah sakit menuju parkiran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.