Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas RS Mekar Sari Kena Pukul Massa yang Ambil Paksa Jenazah PDP Covid-19

Kompas.com - 10/06/2020, 05:03 WIB
Cynthia Lova,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia Kota Bekasi, Eko Nugroho mengatakan, ada salah satu petugas Rumah Sakit Mekar Sari yang dipukul ketika massa memaksa membawa jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.

“Tidak ada (kerugian), tapi sempat salah satu petugas rumah sakit dipukul katanya oleh massa. Cuma mungkin sekali pukul entah apa saya enggak tau, tapi keterangannya begitu,” ujar Eko saat dihubungi, Selasa (9/6/2020).

Namun, kata Eko, petugas yang dipukul massa tersebut tak menuntut.

Menurut dia, petugas rumah sakit itu ikhlas lantaran memang tugas pihak rumah sakit untuk mencegah keributan di rumah sakit itu.

“Saya bilang yang bersangkutan mau menuntut enggak? Enggaklah kata rumah sakit, namanya juga massa lagi berkerumun ya. Itu kan ada upaya dari pihak rumah sakit untuk mencegah, mau dijelaskan tapi enggak sabar, massa mungkin ada yang pukul, begitu kan,” ucap Eko.

Baca juga: Viral, Puluhan Orang Ambil Paksa Jenazah PDP Covid-19 di RS Mekar Sari Bekasi

Ia mengatakan, pihak rumah sakit belum melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum. Menurut dia, pihak keluarga pelaku juga telah minta maaf ke pihak rumah sakit.

Terkait motif massa yang membawa paksa jenazah PDP tersebut, pihak rumah sakit menyerahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian.

“Enggak (menuntut), kami yang penting saling mengerti saja. Lagi pula yang datang itu massa, bukan keluarganya dia. Entah apa motifnya, saya tidak tahu,” ucap Eko.

“Makanya kami serahkan kepada pihak kepolisian dan aparat Kodim karena kemarin katanya sempat datang juga ke rumah sakit kemarin malam,” tambah dia.

Baca juga: Puluhan Orang Ambil Paksa Jenazah PDP Covid-19 di RS Mekar Sari, Ini Respons Wali Kota Bekasi

Eko mengatakan,  Asosiasi Rumah Sakit Swasta Kota Bekasi menyesalkanadanya peristiwa ambil paksa jenazah PDP tersebut.

Ia berharap peristiwa ini jadi evaluasi pemerintah memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pemulasaraan protap Covid-19.

“Ya mau enggak mau kita tidak bisa cegah stigma itu beredar di masyarakat. Tetapi lagi-lagi itu tugas kita bersama terutama pemeritnah untuk membuat masyarakat paham dan mungkin para tokoh masyarakat setempat. Ini yang perlu digencarkan lagi,” tutur dia.

Baca juga: Keluarga Jenazah PDP Covid-19 di RS Mekar Sari Disebut Setujui Prosedur Pemulasaraan, tetapi...

Sebelumnya, beredar video berisi puluhan orang memaksa membawa jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Rumah Sakit Mekar Sari, Bekasi Timur, Senin (8/6/2020).

Di dalam video itu tampak sejumlah warga itu memaksa petugas membuka satu ruangan yang di dalamnya ada jenazah PDP.

Seseorang yang merekam video itu juga terdengar mengucapkan, “ini Rumah Sakit umum gua bikin viral nih RS Mekar Sari, ini bukan penyakit corona udah jelas jelas ada penyakitnya”.

Karena banyak orang yang memaksa masuk ke ruangan tersebut, akhirnya petugas membukakan pintu. Sejumlah orang itu kemudian mengambil jenazah PDP itu.

Ramai-ramai mereka membawa jenazah PDP yang terbaring di tempat tidur keluar dari rumah sakit menuju area parkir. 

Perisitiwa ini telah dikonfirmasi oleh Kapolsek Bekasi Timur, Kompol Sutoyo. Polisi pun menahan para pelaku pengambil paksa jenazah Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com