Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Pedagang Pasar di Jakarta Positif Covid-19, Kekhawatiran Muncul Klaster Baru

Kompas.com - 10/06/2020, 07:19 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi, bermunculan sejumlah kasus baru positif Covid-19 dari kalangan pedagang di pasar wilayah DKI Jakarta.

Seperti di Pasar Serdang, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Pada Selasa (9/6/2020) kemarin, sembilan pedagang terkonfirmasi positif Covid-19.

Hal ini diketahui setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan masif mulai dari rapid test hingga swab test terhadap para pedagang.

Kepala Puskesmas Kecamatan Kemayoran Buana menjelaskan, sembilan pedagang itu sebelumnya reaktif Covid-19 saat tes cepat dan berlanjut menjalani uji swab.

"Kemarin itu kan belum ada hasilnya, yang sembilan orang itu positif hasil swabnya. Pagi ini keluar hasilnya," ujarnya ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa.

Baca juga: Pasar Perumnas Klender Belum Ditutup, Wali Kota Jaktim Akan Lapor Anies

Pada Senin (8/6/2020), juga ditemukan pedagang yang positif Covid-19 di Pasar Rawa Kerbau, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Kepala Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Dicky Alsadik mengatakan, dari hasil uji swab massal yang digelar pekan lalu, ada dua orang pedagang dinyatakan terpapar virus Corona jenis baru (SARS-CoV-2).

"Hasilnya sudah keluar, dua orang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan swab test," ujar Dicky ketika dikonfirmasi wartawan, Senin lalu.

Sebelumnya, sebanyak 20 pedagang Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab test.

Baca juga: Hasil Tes Swab, 9 Pedagang di Pasar Serdang Jakarta Pusat Positif Covid-19

Mereka kemudian dirawat di Rumah Sakit Duren Sawit.

Munculnya pedagang yang positif di sejumlah pasar ini dikhawatirkan membentuk klaster baru pasien Covid-19.

Selain itu, penularan di area pasar yang menjadi tempat berkumpul warga bisa berpotensi menyebabkan lonjakan kasus pada PSBB transisi.

Tes Covid-19 di pasar diperbanyak

Pascatemuan pedagang yang positif Covid-19, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat berencana memperbanyak pemeriksaan di pasar-pasar yang berada di wilayahnya.

Wali kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara menjelaskan, rencananya pemeriksaan seperti rapid test hingga swab test massal di area pasar akan dilakukan secara berkala.

Menurut dia, langkah ini perlu dilakukan agar penyebaran SARS-CoV-2 bisa dikendalikan dan tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Baca juga: Sejumlah Pasar Belum Tutup meski Ada Pedagang Positif Covid-19, Pasar Jaya: Itu Kendali Gubernur

Pemeriksaan terkait Covid-19, lanjut Bayu, sebetulnya sudah mulai dilakukan di sejumlah pasar di Jakarta Pusat.

Namun, kedepannya akan terus dilaksanakan dengan menyasar pasar di lokasi lain.

“Di Pasar Sabeni, Pasar Thamrin (sudah) kami lakukan, Kemudian juga kemarin di pasar Serdang kami lakukan juga. Kemudian beberapa pasar, kita akan laksanakan juga di pasar Nangka, Kemayoran,” kata Bayu Senin sore.

Bayu berpandangan, pasar menjadi salah satu lokasi yang perlu mendapat perhatian khusus pada masa pandemi Covid-19.

Sebab, pasar menjadi salah satu titik berkumpulnya masyarakat dan berpotensi terjadi penularan.

"Covid-19 ini (menyebar) karena perkumpulan sebenarnya. Tempat-tempat yang kumpul banyak itu kan perlu menjadi perhatian kita, termasuk pasar. Pasar kan menjadi tempatnya berkumpul juga, makanya kita beri perhatian disana,” ujar Bayu, Senin sore.

Tak ada penutupan

Meskipun ditemukan adanya pedagang yang dinyatakan positif Covid-19, pengelola pasar tidak langsung melakukan penutupan sementara untuk mencegah penularan.

Direktur Teknik Perumda Pasar Jaya Dono Pratomo mengatakan, penutupan pasar yang berada di bawah naungan Perumda Pasar Jaya merupakan wewenang dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Kalau kami pada prinsipnya mengikuti arahan Gubernur. Karena pada prinsipnya penutup pasar itu adalah kendali dari Pak Gubernur," ujarnya Dono ketika diwawancarai, Selasa (9/6/2020).

Menurut Dono, pihaknya tidak bisa melakukan penutupan secara tiba-tiba, tanpa adanya arahan atau instruksi dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Meski tidak dilakukan penutupan, dia mengklaim bahwa PD Pasar Jaya sudah mengikuti aturan dan menerapkan protokol kesehatan untuk mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19, khususnya di area pasar.

Untuk pedagang yang sudah dinyatakan positif Covid-19, kata Dono, tentunya harus menjalani perawatan atau isolasi mandiri seusai arahan petugas kesehatan.

Pihaknya juga secara tegas menyatakan bahwa pedagang yang dinyatakan terpapar virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) tidak akan diizinkan berdagang di pasar.

"Jika memang sudah dinyatakan positif Covid-19 tentu harus diisolasi. Sehingga, mohon maaf, mereka (sementara) tidak bisa lagi datang ke pasar," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Dono, pedagang maupun pengunjung juga diimbau agar menahan diri untuk tidak datang ke pasar apabila merasa kurang sehat.

"Jika memang ada gejala tolong jangan datang ke pasar. Karena kalau datang ke pasar bisa seluruh pasar itu terkena wabah," tuturnya.

Di sisi lain, Dono juga terus mengingatkan pedagang dan pengunjung untuk mematuhi protokol kesehatan.

Mulai dari penggunaan masker hingga tetap menjaga jarak fisik atau physical distancing ketika berada di area pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com