4. Sabtu (6/6/2020) : bertambah 102 pasien menjadi 7.786
5. Minggu (7/6/2020) : bertambah 160 pasien menjadi 7.946
6. Senin (8/6/2020) : bertambah 96 kasus menjadi 8.042
Pada Selasa pekan lalu, 2 Juni 2020, pertambahan pasien tercatat 73 kasus. Itu bukan angka tertinggi pekan itu. Sehari sebelumnya, yaitu Senin 1 Juni, ada pertambahan kasus 111.
Lalu pada Selasa, 26 Mei 2020, penambahan kasus tercatat 89. Sementara pada Senin, 25 Mei kasus bertambah 118 kasus menjadi 6.561.
Data pada pekan itu juga menunjukkan, penambahan kasus positif pada Selasa 26 Mei 2020 itu justru lebih kecil dibandingkan hari-hari lainnya.
DKI harus ungkap data yang tertunda diperiksa
Anggota Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengatakan, Pemprov DKI harus menyebutkan dengan jelas berapa data spesimen terkait Covid-19 yang tertunda pemeriksaannya.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Bertambah 239 Akibat Uji Spesimen Tertunda Akhir Pekan
Pasalnya, Pemprov DKI beralasan tidak ada pemeriksaan spesimen di lab swasta pada akhir pekan.
"Artinya ada SOP yang dilanggar kalau sampai tertunda. Kecuali mereka melakukan pemeriksaan hari Minggu. Sebaiknya yang memberikan data juga menyebutkan jelas berapa yang tertunda. Sehingga tidak menimbulkan kebingungan," kata Gilbert, Selasa.
Ia meminta agar ada SOP yang mengatur bahwa spesimen yang diambil juga diperiksa pada hari yang sama.
"Buat saja SOP, jadi jelas. Pemeriksaan pasien hari itu dikerjakan labnya hari yang sama atau besoknya. Sehingga kita tidak bingung. Kadang orang bisa Sabtu atau Minggu saja, tetapi datanya juga disampaikan Sabtu atau Minggu sehingga kurva hariannya sesuai bukan selalu tinggi hari Senin seperti penjelasan itu," kata Gilbert yang juga seorang dokter tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.