Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertambahan Kasus Covid-19 di Jakarta Selalu Tinggi di Hari Selasa?

Kompas.com - 10/06/2020, 12:15 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus positif Covid-19 di Jakarta mencatat pertambahan harian tertinggi Selasa (9/6/2020) kemarin.

Pasien positif kemarin bertambah 239 sehingga total kasus Covid-19 di Jakarta kini menjadi 8.276 kasus.

Sebelumnya, kasus harian tertinggi tercatat pada hari Kamis di 16 April lalu, yaitu sebanyak 223 kasus.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, tingginya tambahan kasus positif Covid-19 di Jakarta Selasa kemarin disebabkan uji spesimen yang tertunda di akhir pekan di beberapa laboratorium swasta.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Bertambah 239, Ahli Sebut Risiko Mobilitas Warga Saat Lebaran

"Penambahan jumlah kasus positif ini karena adanya pending sampel dari beberapa laboratorium swasta. Diketahui bahwa Sabtu-Minggu itu libur sehingga pengerjaan spesimen baru dikerjakan pada Senin, sehingga hasil tes meningkat dengan pesat karena pelaporannya baru disampaikan pada hari Selasa," ujar Ani dalam siaran di akun YouTube Pemprov DKI.

Ani menyampaikan, tambahan kasus positif Covid-19 pada hari itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen dengan metode polymerase chain reaction(PCR) pada Senin lalu.

Pemeriksaan spesimen dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta, laboratorium satelit, hingga laboratorium swasta.

"Terdapat tambahan 40 hasil pemeriksaan dari hari-hari sebelumnya dari beberapa laboratorium swasta sehingga total kasus baru 239 positif," kata dia.

Apakah pada akhir pekan selalu ada penundaan pemeriksaan spesimen atau apakah data setiap Selasa selalu lebih tinggi dari hari-hari lainnya karena ada penundaan pemeriksaan spesimen?

Pihak Dinas Kesehatan DKI tidak memberikan penjelasan tentang hal itu. Kompas.com sudah menanyakan hal itu tetapi belum mendapat jawaban.

Namun dari data yang ada, paling tidak selama tiga pekan terakhir, angka pertambahan setiap Selasa justru tergolong kecil, tidak ada lonjakan berarti seperti yang terjadi pada Selasa kemarin. 

Berikut adalah data pertambahan kasus sejak 3 Juni 2020:

1. Rabu (3/6/2020) : bertambah 83 pasien menjadi 7.539

2. Kamis (4/6/2020) : bertambah 61 pasien menjadi 7.600

3. Jumat (5/6/2020) : bertambah 84 pasien menjadi 7.684

4. Sabtu (6/6/2020) : bertambah 102 pasien menjadi 7.786

5. Minggu (7/6/2020) : bertambah 160 pasien menjadi 7.946

6. Senin (8/6/2020) : bertambah 96 kasus menjadi 8.042

Pada Selasa pekan lalu, 2 Juni 2020, pertambahan pasien tercatat 73 kasus. Itu bukan angka tertinggi pekan itu. Sehari sebelumnya, yaitu Senin 1 Juni, ada pertambahan kasus 111. 

Lalu pada Selasa, 26 Mei 2020, penambahan kasus tercatat 89. Sementara pada Senin, 25 Mei kasus bertambah 118 kasus menjadi 6.561.

Data pada pekan itu juga menunjukkan, penambahan kasus positif pada Selasa 26 Mei 2020 itu justru lebih kecil dibandingkan hari-hari lainnya.

DKI harus ungkap data yang tertunda diperiksa

Anggota Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengatakan, Pemprov DKI harus menyebutkan dengan jelas berapa data spesimen terkait Covid-19 yang tertunda pemeriksaannya.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Bertambah 239 Akibat Uji Spesimen Tertunda Akhir Pekan

Pasalnya, Pemprov DKI beralasan tidak ada pemeriksaan spesimen di lab swasta pada akhir pekan.

"Artinya ada SOP yang dilanggar kalau sampai tertunda. Kecuali mereka melakukan pemeriksaan hari Minggu. Sebaiknya yang memberikan data juga menyebutkan jelas berapa yang tertunda. Sehingga tidak menimbulkan kebingungan," kata  Gilbert, Selasa.

Ia meminta agar ada SOP yang mengatur bahwa spesimen yang diambil juga diperiksa pada hari yang sama.

"Buat saja SOP, jadi jelas. Pemeriksaan pasien hari itu dikerjakan labnya hari yang sama atau besoknya. Sehingga kita tidak bingung. Kadang orang bisa Sabtu atau Minggu saja, tetapi datanya juga disampaikan Sabtu atau Minggu sehingga kurva hariannya sesuai bukan selalu tinggi hari Senin seperti penjelasan itu," kata Gilbert yang juga seorang dokter tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com