TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan telah membangun Rumah Lawan Covid-19 untuk mengarantina warganya yang terpapar penyakit dari virus SARS-CoV-2.
Saat ini, sudah ada beberapa warga yang masuk dalam orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) hingga positif dinyatakan sembuh setelah menjalani proses karantina.
Tidak terkecuali Nurlaili (37), seroang perawat di salah satu Puskesmas di Tangerang Selatan. Penyitas Covid-19 itu sembuh setelah menjalani karantina selama dua pekan di rumah lawan Covid-19.
Baca juga: UPDATE Covid-19 6 Juni: 271 Positif, 36 Meninggal, 89 Sembuh di Tangsel
Nurlaili pun tak kuasa ketika mengingat masa isolasi yang dijalani kala itu.
Meski tidak merasakan sakit karena masuk dalam status orang tanpa gejala (OTG), namun tak sebentar rasa kesedihan yang dialami harus ketika jauh dengan keluarga.
"Sedihnya jauh dari keluarga, biasa saya masaki anak-anak tetapi harus jauh dari mereka," kata Nurlaili saat dihubungi, Kompas.com, Rabu (10/6/2020).
Kesedihan yang Nurlalili bertambah setelah munculnya trauma yang dirasakan belakangan ini. Salah satunya soal kebersihan diri.
Baca juga: Pemkot Tangsel Buat Aturan Jam Masuk Kerja Bagi ASN Saat New Normal
Tak jarang warga Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini harus rela mandi 4 kali dalam satu hari.
"Jadi saya selalu takut sekarang. Saya sampai mandi 4 kali sehari, harusnya normal hanya dua kali," ucap Nurlaili.
Di saat Nurlaili dilanda ketakutan kembali terpapar virus corona, dia pun terheran dengan banyaknya warga yang mengabaikan imbauan pemerintah untuk mengedepankan protokol kesehatan saat beraktivitas.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan