Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di 6 Pasar Jakarta: Kilas Balik dari Pasar Wuhan hingga Kasus di Daerah

Kompas.com - 11/06/2020, 15:07 WIB
Nursita Sari

Penulis

Menurut Arief, Perumda Pasar Jaya sudah rutin menyemprot disinfektan di pasar-pasar untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Penyemprotan disinfektan dilakukan tiap dua pekan.

"Jadi kami sudah melakukan penyemprotan desinfektan dan sampai saat ini rutin berjalan," ujarnya.

Epidemiolog: pasar berpotensi jadi klaster penyebaran Covid-19

Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, pasar berpotensi besar menjadi klaster penyebaran Covid-19.

Alasan dia, pasar menjadi tempat berkumpulnya banyak. Apalagi, sebagian orang yang datang ke pasar tidak menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Baca juga: 7 Klaster Pasar Penularan Covid-19 di Tanah Air, dari Pusat Grosir hingga Pasar Raya

Menurut Miko, sekitar 20-30 persen pembeli di pasar tidak memakai masker.

Tingkat kepatuhan pedagang dalam menjalankan protokol kesehatan pun rendah. Para pedagang malas memakai masker dengan alasan sulit bernapas.

"Kalau ada pedagang yang kena Covid-19, sangat mungkin menularkan kepada pembeli-beli lainnya," kata Miko saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Satu Pedagang di Pasar Obor Cijantung Positif Covid-19 Usai Jalani Tes Swab

Dengan masih tingginya angka kasus Covid-19 di Jakarta, kata Miko, Pemprov DKI Jakarta dan Perumda Pasar Jaya harus lebih ekstra mencegah penyebaran Covid-19 di pasar-pasar.

Langkah pencegahan seperti mewajibkan pemakaian masker, jaga jarak, dan rutin mencuci tangan pakai sabun saja tak cukup.

"Harusnya upaya pencegahannya lebih, semua penjual pakai masker dan face shield," ucap dia.

Baca juga: Antisipasi Penyebaran Covid-19, Pedagang dan Pengunjung Pasar Pondok Labu Jalani Rapid Test

Face shield bisa menjadi lapisan kedua yang melindungi para pedagang dari penyebaran Covid-19, jika pedagang hanya memakai masker untuk menutupi mulut, tanpa menutupi hidung.

Miko menyatakan, Pemprov DKI dan Perumda Pasar Jaya harus mensubsidi pembelian face shield oleh para pedagang pasar.

Sebab, pedagang tidak akan sukarela membeli pelindung wajah itu.

"Kalau suruh pedagang untuk beli tidak mungkin, maka disubsidi pemerintah," kata Miko.

Baca juga: Masih Perlukah Masker Saat Memakai Face Shield?

Langkah lainnya, Perumda Pasar Jaya bisa memasang pelindung antar-kios pedagang yang rapat. Pelindung cukup terbuat dari bahan plastik.

"Kalau mau, pasang shields, jadi antara pedagang yang tidak ada jarak dipasang plastik," tuturnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Ryana Aryadita Umasugi, Gloria Setyvani Putri, Jawahir Gustav Rizal, Riska Farasonalia, Rahmadhani, Putra Prima Perdana, Ramdhan Triyadi Bempah, Walda Marison)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com