JAKARTA, KOMPAS.com - DKI Jakarta mengalami lonjakan kasus Covid-19 dalam dua hari terakhir.
Selasa (9/6/2020) lalu, Jakarta mengalami kenaikan pasien positif Covid-19 tertinggi sejak kasus itu muncul di Jakarta awal Maret 2020. Hari Selasa itu, tercatat ada 239 tambahan kasus baru.
Jumlah itu hampir 7 kali lipat angka kasus baru sehari sebelumnya, sekaligus melampaui catatan tambahan kasus baru tertinggi yang tercatat pada 16 April 2020.
Rabu kemarin, kasus baru Covid-19 di Jakarta sebanyak 147 kasus.
Baca juga: Mulai 15 Juni, Pasar di Jakarta Terapkan Sistem Ganjil Genap untuk Cegah Covid-19
Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, Pandu Riono mengatakan, lonjakan selama dua hari belakangan itu diduga kuat merupakan akibat dari bertambahnya aktivitas warga di luar rumah jelang Lebaran akhir Mei lalu.
Dugaan itu berdasarkan fakta bahwa laporan kasus saa ini mencerminkan kondisi penularan sekitar dua minggu sebelumnya.
"Kasus itu tidak mungkin yang diumumkan hari ini adalah gambaran kasus hari ini. Rata-rata, dari ambil sampel sampai testing itu butuh waktu 1 minggu," kata Pandu Riono kepada Kompas.com, Kamis ini.
Gejala para pengidap Covid-19 kemungkinan baru muncul satu minggu setelah dirinya tertular.
"Artinya, kalau dia mulai gejala 1 minggu yang lalu, berarti seminggu yang lalu lagi dia kemungkinan tertularnya," tambah Pandu.
Baca juga: 51 Pedagang di 6 Pasar Jakarta Positif Covid-19, Berikut Daftarnya
"Nah, di dua minggu yang lalu itu ada peristiwa apa di masyarakat? Pasti ada peristiwa di mana mereka berkumpul. Berkumpul dalam rangka apa? Jadi kebanyakan peristiwa yang terkait sama Lebaran itu. Lebaran, Ramadhan, mudik gitu-gitulah," ujar dia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan