JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menyediakan ruang isolasi di setiap stasiun bagi pasien yang diduga terpapar Covid-19.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan, ruang isolasi ini disediakan untuk mengantisipasi penumpang yang ternyata sakit namun lolos dari deteksi thermal scanner.
"Jika ada penumpang yang ternyata lolos dari pemeriksaan thermal scaner nantinya kemudian ternyata sakit atau ada indikasi tunjukan itu maka dia akan segera diarahkan ke ruang isolasi yang ada di stasiun MRT dan evakuasi nantinya dengan penetapan khusus yang akan ditetapkan," ucap William dalam diskusi virtual MRT, Kamis (11/6/2020).
Baca juga: Penumpang Transjakarta Naik 22 Persen Selama Masa PSBB Transisi
Ia menyebutkan, ruang isolasi ini merupakan mushala staf maupun ruang staf kantor yang kini dialihfungsikan.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di stasiun maupun kereta MRT. Selain itu, penyediaan ruang isolasi juga merupakan ketentuan dari pemerintah.
"Jadi memang itu ketentuan pemerintah. Kalau kami tidak tempatkan isolasi kita melanggar SPM nantinya. Bahwa justru dengan adanya ruang isolasi itu tunjukan sikap kami untuk secara serius memastikan bahwa fasilitas publik seperti MRT aman dari penyebaran," kata dia.
Baca juga: 3 Hal yang Perlu Diingat Penumpang MRT Saat PSBB Transisi Jakarta
Di dalam ruang isolasi sendiri juga ada tenaga medis yang bersiaga dan dilengkapi alat pelindung diri (APD).
"Jadi kita butuh anggaran untuk siapkan tenaga medis, untuk APD petugas yang ada di sana untuk standar-standar minumum. Sebenarnya ini bukan seperti RS tapi bagaimana untuk lakukan isolasi terhadap pasien yang mungkin kedapatan terpapar di stasiun," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.