BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan saat ini tren kasus Covid-19 di Kota Bekasi mulai muncul dari rumah ke rumah.
Ia mencontohkan kasus di Pejuang, yaitu ada tujuh orang yang terpapar Covid-19 dan semuanya satu keluarga.
"Ada cluster malah dari rumah ke rumah. Jadi gini, kayak di Medan Satria itu juga tukang martabak ya, mungkin ada orang beli martabak dia menular kepada ke keluarganya. Tapi kita sudah lakukan isolasi di rumah sakit,” ucap Rahmat di Bekasi, Kamis (11/6/2020).
Rahmat mengatakan, saat ini trend kasus Covid-19 di Kota Bekasi kebanyakan berasal dari satu keluarga atau penyebarannya di rumah. Misalnya dari satu Kecamatan ada beberapa keluarga yang terpapar Covid-19.
Baca juga: Emil Ingatkan Walkot Bekasi agar Pertimbangkan Kembali Kebijakan Buka Spa hingga Karaoke
Berbeda dengan kasus Covid-19 di awal-awal yang kerap mengenai satu orang ke orang lain secara acak. Misalnya, terpapar di tempat kerja atau tempat lainnya.
Oleh karena itu, kata Rahmat, Kota Bekasi kini memperkuat pengendalian pembatasan sosial di tingkat RT RW.
Khususnya RT maupun RW yang ada di zona-zona merah Kota Bekasi.
“Kan kemarin ahli epidemi bilang pembatasan sosial skalanya saat ini komunitas. Sekarang kita terapkan di RT RW pengetatan PSBB kalau kemarin Pak Gubernur dan kita terapkan di Kelurahan Kecamatan,” ucap dia.
Ia mengatakan, saat ini ada 14 RW yang terdaftar zona merah yang harus tracking terus menerus.
Sementara, pada zona-zona hijau, Rahmat berjanji mempertahankannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.