Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Sebut Tren Kasus Covid-19 di Kota Bekasi Kini Muncul dari Rumah ke Rumah

Kompas.com - 11/06/2020, 19:48 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan saat ini tren kasus Covid-19 di Kota Bekasi mulai muncul dari rumah ke rumah.

Ia mencontohkan kasus di Pejuang, yaitu ada tujuh orang yang terpapar Covid-19 dan semuanya satu keluarga.

"Ada cluster malah dari rumah ke rumah. Jadi gini, kayak di Medan Satria itu juga tukang martabak ya, mungkin ada orang beli martabak dia menular kepada ke keluarganya. Tapi kita sudah lakukan isolasi di rumah sakit,” ucap Rahmat di Bekasi, Kamis (11/6/2020).

Rahmat mengatakan, saat ini trend kasus Covid-19 di Kota Bekasi kebanyakan berasal dari satu keluarga atau penyebarannya di rumah. Misalnya dari satu Kecamatan ada beberapa keluarga yang terpapar Covid-19.

Baca juga: Emil Ingatkan Walkot Bekasi agar Pertimbangkan Kembali Kebijakan Buka Spa hingga Karaoke

Berbeda dengan kasus Covid-19 di awal-awal yang kerap mengenai satu orang ke orang lain secara acak. Misalnya, terpapar di tempat kerja atau tempat lainnya.

Oleh karena itu, kata Rahmat, Kota Bekasi kini memperkuat pengendalian pembatasan sosial di tingkat RT RW.

Khususnya RT maupun RW yang ada di zona-zona merah Kota Bekasi.

“Kan kemarin ahli epidemi bilang pembatasan sosial skalanya saat ini komunitas. Sekarang kita terapkan di RT RW pengetatan PSBB kalau kemarin Pak Gubernur dan kita terapkan di Kelurahan Kecamatan,” ucap dia.

Ia mengatakan, saat ini ada 14 RW yang terdaftar zona merah yang harus tracking terus menerus.

Sementara, pada zona-zona hijau, Rahmat berjanji mempertahankannya.

Dengan begitu kasus Covid-19 bisa ditekan dengan baik hingga normal kembali.

Baca juga: (UPDATE) 11 Juni: Ada 332 Pasien Positif Covid-19 dan 286 Orang Sembuh di Kota Bekasi

Adapun saat ini tercatat ada 332 pasien positif Covid-19 secara kumulatif di Kota Bekasi per Kamis (11/6/2020) ini.

Sementara, berdasarkan situs web resmi Pemkot Bekasi, corona.bekasikota.go.id diketahui terdapat 13 pasien positif yang masih dirawat dan 286 pasien dinyatakan sembuh dari paparan virus dengan nama resmi SARS-CoV-2.

Kemudian juga diumumkan bahwa saat ini ada 180 pasien suspect yang meninggal dunia serta 33 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com