Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/06/2020, 20:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mendorong pengguna layanan MRT untuk menggunakan "QR code" sebagai metode pembayaran tiket selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.

"Banyak pelanggan yang berminat menggunakan ini sebagai opsi pembayaran. Karena ini sangat fungsional sekalian untuk membayar tiket, tapi tidak ada kontak fisik antar penumpang dan petugas, jadi aman juga," kata William dalam paparannya di forum diskusi virtual bersama jurnalis di Jakarta, Kamis (11/6/2020).

QR code adalah kode matriks atau barcode dua dimensi yang berasal dari kata “quick response”.

Saat digunakan, isi kode dapat diuraikan dengan cepat dan tepat. QR Code dikembangkan oleh Denso Wave, sebuah perusahaan Jepang yang dipublikasikan di tahun 1994.

Baca juga: MRT Jakarta Tiadakan Gerbong Khusus Wanita Saat Masa Transisi PSBB

Dibandingkan dengan kode batang biasa (barcode), QR code lebih mudah dibaca oleh pemindai dan mampu menyimpan data, baik secara horizontal maupun vertikal.

William melanjutkan, saat ini metode pembayaran nontunai QR code belum diterbitkan secara resmi oleh MRT Jakarta, tetapi dia mendorong metode itu karena dapat menjaga penumpang dan petugas tidak melakukan kontak fisik sesuai anjuran jarak fisik (physical distancing) untuk mengurangi potensi penyebaran COVID-19.

Langkah MRT Jakarta untuk mengurangi kontak fisik antar penumpang dan petugas MRT adalah dengan menghentikan penjualan kartu "single trip" yang selama ini cukup banyak digunakan oleh masyarakat.

"Kita tidak membuka lagi penjualan single trip karena untuk mengurangi paparan fisik dan interaksi antara penumpang dan staf kami," ujar William.

Baca juga: MRT Jakarta Tak Layani Pembelian Single Trip Ticket, Berikut Cara Pembelian Tiket Online

Wiliam juga mengatakan pembayaran nontunai juga diharapkan dapat diterapkan di toko-toko ritel dan kegiatan-kegiatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tersebar di stasiun-stasiun MRT Jakarta.

Untuk menjaga kepercayaan penumpang terkait keamanan dan kebersihan di lingkungan MRT Jakarta, William mengatakan ada protokol khusus bernama 'Protokol Bangkit' selama layanan angkutan umum itu beroperasi berjalan beriringan dengan era normal baru.

Protokol Bangkit itu terdiri dari penggunaan masker di lingkungan Stasiun MRT Jakarta, wajib berdiri sesuai garis batas antre, penumpang dilarang duduk di tempat bertanda silang, wajib berdiri di stiker khusus untuk area berdiri penumpang, hingga selalu menjaga jarak fisik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Keresahan Warga Gang Mayong soal Tawuran: Takut Anak Ikut-ikutan

Keresahan Warga Gang Mayong soal Tawuran: Takut Anak Ikut-ikutan

Megapolitan
Sudi Pedagang Mi Ayam Heran, Hanya Dia yang Berjualan Usai Tawuran Gang Mayong

Sudi Pedagang Mi Ayam Heran, Hanya Dia yang Berjualan Usai Tawuran Gang Mayong

Megapolitan
Beruntungnya Sudi, Tak Jualan Saat Tawuran Pecah 2 Hari di Gang Mayong, tapi Khawatirkan Pedagang Lain...

Beruntungnya Sudi, Tak Jualan Saat Tawuran Pecah 2 Hari di Gang Mayong, tapi Khawatirkan Pedagang Lain...

Megapolitan
Pasutri Tersangka TPPO Iming-imingi 22 Korban Kerja Jadi 'Cleaning Service' di Arab Saudi

Pasutri Tersangka TPPO Iming-imingi 22 Korban Kerja Jadi "Cleaning Service" di Arab Saudi

Megapolitan
Harga Tiket Jakarta Fair 2023, Cara Beli dan Jam Operasionalnya

Harga Tiket Jakarta Fair 2023, Cara Beli dan Jam Operasionalnya

Megapolitan
Modus Pengedar Narkoba di Jakbar, Simpan Sabu Dalam Bungkus Rokok

Modus Pengedar Narkoba di Jakbar, Simpan Sabu Dalam Bungkus Rokok

Megapolitan
Tak Pakai Helm dan Lawan Arus Siap-siap Kena Tilang Manual di Bekasi

Tak Pakai Helm dan Lawan Arus Siap-siap Kena Tilang Manual di Bekasi

Megapolitan
Hendak Berangkatkan 22 Pekerja Migran Ilegal ke Arab Saudi, Pasutri Ditangkap Polisi

Hendak Berangkatkan 22 Pekerja Migran Ilegal ke Arab Saudi, Pasutri Ditangkap Polisi

Megapolitan
'Condet Itu Sebetulnya Permukiman, Sekarang Jadi Lintasan, Makanya Macet'

"Condet Itu Sebetulnya Permukiman, Sekarang Jadi Lintasan, Makanya Macet"

Megapolitan
Sederet Pernyataan Luhut dalam Sidang Haris-Fatia, Sedih dan Jengkel Dipanggil 'Lord'

Sederet Pernyataan Luhut dalam Sidang Haris-Fatia, Sedih dan Jengkel Dipanggil "Lord"

Megapolitan
Simpan Sabu Seberat 1,2 Kg, Pengedar Narkoba Asal Jakbar Diringkus Polisi

Simpan Sabu Seberat 1,2 Kg, Pengedar Narkoba Asal Jakbar Diringkus Polisi

Megapolitan
Hujan Debat di Sidang Luhut Vs Haris-Fatia: Mulai dari Pesan WhatsApp Minta Tolong soal Freeport sampai Minta Saham

Hujan Debat di Sidang Luhut Vs Haris-Fatia: Mulai dari Pesan WhatsApp Minta Tolong soal Freeport sampai Minta Saham

Megapolitan
Kompleksnya Penyebab Kemacetan di Condet Menurut Pengamat, Tak Luput dari Perubahan Fungsi Kawasan

Kompleksnya Penyebab Kemacetan di Condet Menurut Pengamat, Tak Luput dari Perubahan Fungsi Kawasan

Megapolitan
Tawuran di Gang Mayong Merugikan Pedagang, Bikin Pendapatan Turun dan Kemalingan

Tawuran di Gang Mayong Merugikan Pedagang, Bikin Pendapatan Turun dan Kemalingan

Megapolitan
Licinnya Pelarian Si Kembar Penipu Usai Bohongi Korban 'Preorder' iPhone Rp 35 Miliar dan Bawa Kabur Mobil Rental

Licinnya Pelarian Si Kembar Penipu Usai Bohongi Korban "Preorder" iPhone Rp 35 Miliar dan Bawa Kabur Mobil Rental

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com