Arief menjelaskan, ganjil genap yang dimaksud adalah toko atau kios di pasar yang buka berdasarkan nomor.
Kios dengan nomor ganjil hanya bisa dibuka atau berdagang saat tanggal ganjil. Begitu pun dengan nomor genap.
Hal ini diutarakan Arief saat ditanya mengenai physical distancing di pasar tradisional untuk mencegah penularan Covid-19.
"Di pasar tradisional kami sebenarnya sudah melakukan ganjil genap, nanti tanggal 15 itu teman-teman bisa melihat pasar-pasar kita itu bukanya ganjil genap. Ganjil genap itu nomor kios, nomor kios mengikuti kalender dari kalender kita. Misalnya tanggal 1 berarti ganjil, ganjil itu berati nomor kios ganjil yang buka. Tanggal 2 genap berarti nomor kios genap yang buka," jelasnya.
Menurut dia, pembukaan kios secara ganjil dan genap agar bisa mengatur pengunjung yang berlalu lalang.
Pasar Jaya tidak mungkin menerapkan jarak antara pedagang hingga menggunakan halaman karena lokasi yang tidak mencukupi.
"Kami enggak mungkinlah lakukan itu di halaman pasar, karena pengunjung pasar itu berbagai macam elemen kalau di Jakarta. Ada yang menggunakan mobil, kendaraan. Space kita enggak cukup untuk menampung jumlah pedagang yang luar biasa banyak," tambah Arief.
Tidak pakai masker akan diminta keluar dari pasar
Arief berjanji bakal melakukan pengetatan di setiap pasar. Pengetatan itu dilakukan dengan membentuk Satgas Covid-19 di tiap pasar, mengurangi pintu masuk pasar, menyiapkan hand sanitizer di sejumlah sudut pasar, menyediakan masker dan face shield untuk pedagang dan lainnya.
Seluruh pengunjung pasar wajib memakai masker selama ada di pasar.
"Bagi konsumen yang melanggar protap kita, terpaksa sanksinya kita keluarkan dari pasar dan itu sangat terpaksa kita lakukan karena misalkan maskernya dikalungi, mereka belanja, jalan, tapi masker dikalungi, kita akan minta dipakai atau keluar (dari pasar)," terangnya.
Tutup tiga hari jika ada kasus positif Covid-19
Pasar akan ditutup selama tiga hari jika terkonfirmasi ada pedagang yang positif Covid-19.
Selama tiga hari penutupan pasar, pihaknya akan melakukan penyemprotan disinfektan secara menyeluruh ke pasar tersebut.
Baca juga: Pasar di Jakarta yang Punya Kasus Positif Covid-19 Akan Ditutup Tiga Hari
"Mau tidak mau kalau ada yang terindikasi positif, pasar itu ditutup tiga hari untuk dilakukan penyemprotan dan sterilisasi. Kalau satu hari di awal berpikirnya takut virusnya tidak mati, jadi kita sterilisasi tiga hari tutup setelahnya baru beroperasi lagi," jelas Arief.
Arief menambahkan, sejauh ini rapid test dan swab test Covid-19 sudah dilakukan di 19 pasar. Rapid test itu diikuti pengunjung dan pedagang pasar.
Beberapa pasar dari 19 pasar tersebut juga sudah ditutup selama tiga hari karena ada temuan kasus Covid-19.
"Karena memang setelah dianalisa, setelah penyemprotan butuh tiga hari untuk ditutup. Kita di awal 1x24 jam penyemprotan. Jadi itu tuh dilakukan pas 19 pasar terpapar Covid-19. Tapi yang belum keluar hasilnya, Pasar Kebayoran Lama, Pesanggrahan, Pondok Labu, kita belum lakukan penutupan. Tapi penyemprotan tetap dilakukan," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.