BEKASI, KOMPAS.com - Pasar tradisional di Kota Bekasi, Jawa Barat, sudah mulai beroperasi seluruhnya pada masa penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional saat ini.
Ketua DPRD Kota Bekasi Choiruman J Putro menyatakan khawatir akan adanya penyebaran Covid-19 di pasar-pasar itu pada masa PSBB proporsional ini mengingat rendahnya kesadaran pedagang dalam menerapkan protokol pencegahan Covid-19.
Karena itu, ia menyarankan Pemerintah Kota Bekasi rutin melakukan rapid test Covid-19 secara acak baik kepada pedagang maupun pembeli. Ia mengusulkan rapid test dilakukan tiap dua pekan.
Baca juga: 117 Karyawan di Kota Bekasi Kena PHK Akibat Pandemi Covid-19
“Kalau untuk melihat sejauh mana penyebaran kasus Covid-19 di pasar, baiknya dilakukan screening (penyaringan) untuk melakukan sampling tiap dua pekan,” uje Choiruman, Jumat (12/6/2020).
Choiruman melanjutkan, protokol pencegahan Covid-19 di pasar memang harus dilakukan lebih ketat. Sebab pasar merupakan salah satu tempat dengan risiko paling tinggi penyebaran Covid-19.
“Kalau kayak gini, butuh protokol yang sifatnya itu yang lebih cepat. Misalnya dengan menyemprotkan disinfektan berkala empat jam sehingga tempat-tempat interaksi warga yang berisiko tinggi bisa terpantau,” kata dia.
Baca juga: Anies: 153 Pasar di Jakarta Diberlakukan Sistem Ganjil Genap
Ia juga minta Pemkot Bekasi mengawasi bagaimana penerapan protokol pencegahan Covid-19 di pasar.
“Kita berharap tak terjadi penyebaran kasus tinggi seperti yang dikhawatirkan. Intinya Pemkot harus mampu meminimalisirnya,” ujar dia.
Pemerintah Kota Bekasi sempat menggelar tes swab massal Covid-19 di 14 pasar tradisional secara serentak pada 10 Mei lalu. Tes swab tersebut dilakukan menggunakan metode PCR (polymerase chain reaction). Sebanyak 50 alat PCR disediakan di tiap pasar tersebut.
Dari 50 spesimen yang diperiksa terdapat dua pedagang di Pasar Wisma Asri positif Covid-19 tetapi tidak punya gejala atau berstatus orang tanpa gejala (OTG).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.