Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Tinjau Pasar Kopro Cek Penerapan Protokol Kesehatan

Kompas.com - 12/06/2020, 12:33 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau beberapa pasar tradisional di wilayah Jakarta Barat pada Jumat (12/6/2020).

Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi ikut mendampingi Anies saat meninjau Pasar Kopro (Tomang Barat), Grogol Petamburan.

Anies mengecek dan memastikan pelaksanaan protokol kesehatan yang diterapkan di dalam pasar.

"Iya tadi jam 08.00 beliau ke Pasar Kopro untuk mengecek pelaksanaan protokol kesehatan di pasar tersebut," kata Rustam Effendi saat dihubungi, Jumat.

Baca juga: Anies: 153 Pasar di Jakarta Diberlakukan Sistem Ganjil Genap

Di kesempatan yang sama, Camat Grogol Petamburan Didit Sumaryanta menyebut Gubernur Anies meninjau sekitar 30 menit.

Setelah itu, Anies dijadwalkan melakukan peninjauan ke pasar-pasar tradisional lainnya.

"Oh enggak ada komentar beliau. Hanya melihat kondisi pasar saja sebentar. Yang jelas penekanannya di protokol kesehatannya saja. Di Pasar Kopro sekitar 30 menit," kata Didit.

Gubernur Anies sebelumnya mengatakan, 153 pasar tradisional di Jakarta akan diberlakukan sistem ganjil genap selama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi.

Baca juga: Ini 8 Pasar di Jakarta yang Pedagangnya Positif Covid-19

Anies menjelaskan, pemberlakuan sistem itu sebagai upaya membatasi jumlah pedagang serta interaksi dengan para pembeli.

"Jakarta ada 153 pasar. 122 adalah pasar pangan dan 31 pasar non-pangan," kata Anies di Jakarta, Kamis (11/6/2020).

Sistem itu bekerja sesuai dengan nomor kios para pedagang.

"Kios nomor ganjil beroperasi hari ganjil. Kios nomor genap beroperasi hari tanggal genap. Jadi, dengan cara seperti itu kapasitasnya bisa terkendali," jelas Anies.

Anies sebelumnya juga mengecek persiapan pembukaan pusat belanja pada tanggal 15 Juni 2020 mendatang.

Baca juga: Upaya Pasar Jaya Hentikan Penularan Covid-19, Sistem Ganjil Genap hingga Tutup Sementara

Ia sempat berkunjung ke Mal Emporium, Pluit, Jakarta Utara, Kamis (11/6/2020)

Sejumlah pedagang di delapan pasar tradisional di Jakarta terkonfirmasi positif Covid-19.

Hal ini diketahui berdasarkan tes swab dengan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR).

Perumda Pasar Jaya dan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) sudah menerima data pedagang yang positif Covid-19.

Namun, ada perbedaan jumlah pedagang dari Ikappi dan Perumda Pasar Jaya.

Delapan pasar tersebut adalah Perumnas Klender, Cijantung, Serdang, Rawa Kerbau, Induk Kramat Jati, Mester Jatinegara, Kedip, dan Grogol.

Data Perumda Pasar Jaya ada 52 pedagang positif Covid-19 di 5 pasar:

1. Pasar Perumnas Klender: 20 orang

2. Pasar Cijantung: 1 orang

3. Pasar Serdang, Kemayoran: 14 orang

4. . Pasar Rawa Kerbau, Cempaka Putih: 14 orang

5. Pasar Induk Kramat Jati: 3 orang

Data Ikappi per 11 Juni 2020 pukul 10.00 WIB, ada 51 pedagang positif di 6 pasar:

1. Pasar Perumnas Klender: 20 orang

2. Pasar Mester Jatinegara: 1 orang

3. Pasar Serdang Kemayoran: 9 orang

4. Pasar Kedip, Kebayoran Lama: 2 orang

5. Pasar Rawa Kerbau, Cempaka Putih: 14 orang

6. Pasar Induk Kramat Jati: 5 orang

Informasi terbaru adalah seorang pedagang di Pasar Grogol, Jakarta Barat, dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab test.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com