BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyimpulkan sebagian besar penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Bogor terpapar di rumah sakit.
Bima mengatakan, mereka yang terpapar virus SARS-Cov-2 adalah tenaga medis dan juga pasien yang sedang menjalani rawat jalan.
Dari data yang diterimanya, kelompok tenaga kesehatan yang terinfeksi virus Corona adalah dokter, perawat, radiografer, bidan dan fisioterapi.
Baca juga: Soal Pengusiran Tenaga Medis di Bogor, Gugus Tugas: Biaya Swab PCR Itu Mahal
Sementara, untuk di luar tenaga kesehatan antara lain orang yang berobat ke rumah sakit, keluarga tenaga kesehatan, pasien yang sedang dirawat, dan teknisi IT di rumah sakit.
"Dalam catatan kami sebagian besar dalam kasus ini, sumbernya adalah terjadi penularan di tiga rumah sakit," ungkap Bima, Jumat (12/6/2020).
Bima menuturkan, atas kondisi itu, ia memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor untuk melakukan audit protokol kesehatan terhadap seluruh rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang ada di Kota Bogor.
Bima juga memutuskan ke depan agar seluruh pasien yang menjalani isolasi mandiri dipusatkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor. Sehingga, pengawasan dan pemantauan pasien bisa lebih ketat.
Baca juga: Ojek Online Belum Boleh Angkut Penumpang di Bogor, Depok, dan Bekasi
"Jangan sampai rumah sakit jadi tempat penularan Covid-19,” sebut Bima.
Dari data Covid-19 Kota Bogor, Rabu (10/6/2020), terjadi penambahan kasus pasien positif yang cukup besar. Tercatat, ada 16 penambahan kasus positif Covid-19.