Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI Prediksi Pengguna KRL Naik Signifikan Senin Depan

Kompas.com - 13/06/2020, 15:41 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo memprediksi akan ada peningkatan penumpang kereta rel listrik (KRL) di Jabodetabek mulai Senin (15/6/2020) depan.

"Tanggal 15 itu akan hari pertama banyak intasi pemerintah, perusahaan swasta, kantor-kantor yang sudah menerapkan work from office. Artinya itu akan ada penambahan penumpang kereta KRL dalam jumlah yang signifikan," kata Didiek dalam diskusi online bertema Membangun Pemahaman Publik Tentang Tanggung Jawab PT KCI, Sabtu (13/5/2020).

Demi membuat penumpang KRL nyaman, pihak KAI melalui PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sudah melakukan berbagai kebijakan. Beberapa kebijakan itu antara lain mewajibkan penggunaan masker, membatasi jumlah penumpang di dalam gerbong hanya untuk 74 orang.

Baca juga: Penumpang KRL Bogor Menumpuk, Bima Arya Minta Pemprov DKI Atur Jam Kerja Karyawan

Namun tetap saja, kata Didiek, antara jumlah calon penumpang dengan ketersediaan kereta tidak sepadan. Karena itu PT KCI akan menambah jumlah kereta yang dioperasikan.

Didek menyebutkan, pada jam-jam sibuk kereta tiba setiap lima menit sekali.

"Kemarin terjadi penumpukan-penumpukan di stasiun.... Ini harus diatur dengan baik karena tidak ada keseimbangan antara demand dengan supply. Artinya supply dari kereta commuter terbatas. Karena itu jumlah perjalanan sudah di tambah dari 770 menjadi 938 kereta. Pada jam sibuk, jam 06.00 sampai 08.00 (WIB), perjalanan kereta lima menit sekali," kata Didiek.

Dengan adanya kebijakan itu Didiek beraharap tidak ada lagi penumpukan penumpang.

Terkait kebijakan pembatasan penumpang, PT KCI mengacu pada aturan Kementerian Perhubungan soal batasan jumlah penumpang dalam moda transportasi umum maupun pribadi. Hal itu diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 2020.

Baca juga: PSBB Transisi, Penumpang KRL Maksimal 74 Orang Tiap Gerbongnya

"Setelah berkonsultasi dengan pemerintah dan demi memastikan terjaganya protokol kesehatan di dalam KRL Jabodetabek, untuk saat ini kami masih teruskan pembatasan kapasitas yang ada, yaitu 35 persen-40 persen atau sekitar 74 orang pada setiap kereta,” kata Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti dalam keterangan tertulis pada Rabu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com