JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya kini tampak sudah sibuk beraktivitas memimpin kotanya.
Tetapi, jika diingat beberapa waktu yang lalu tepatnya pada 19 Maret 2020 ini, ia sempat menjadi salah satu pasien Covid-19.
Bima kemudian mencoba menceritakan pengalamannya menderita Covid-19 lewat sebuah buku berjudul positif.
Dalam acara peluncuran buku melalui webinar, Sabtu (13/6/2020). Bima sedikit menceritakan apa yang ia tuangkan dalam buku tersebut.
Baca juga: Istri Bima Arya Kisahkan Kesedihannya Saat Sang Suami Dijemput Petugas Medis Covid-19
Cerita itu bermula saat Bima melakukan perjalanan dinas ke Turki dan beberapa negara lain pada bulan Maret.
Bima menduga, ia terpapar bukan selama kunjungan luar negeri itu, melainkan saat dalam perjalanan pulang kembali ke Indonesia.
"Jadi kesimpulannya kayaknya tidak di Turki. Kalau ditarik mundur sepertinya tertular di pesawat pas pulang," kata Bima dalam webinar melalui aplikasi.
Di perjalanan pulang itu, ada salah seorang penumpang yang tak henti-hentinya batuk. Bahkan, penumpang tersebut sampai ditegur oleh penumpang lainnya.
Baca juga: Pasien Covid-19 Pertama di RSUD Bogor, Bima Arya: Takdir Tuhan Saya Jadi Uji Coba
Karena seringnya penumpang tersebut batuk, Bima kemudian ikut batuk-batuk.
Saat sampai di Kota Bogor, Bima lantas menjalani swab test. Ternyata, ia dinyatakan positif Covid-19.
Ketika tahu dirinya terinfeksi virus corona, Bima Arya langsung dirujuk ke rumah sakit. Namun yang jadi permasalahan, kala itu Bogor belum memiliki rumah sakit khusus penanganan Covid-19.
Bima pun meminta dirawat di RSUD Bogor yang kala itu belum pernah menangani pasien Covid-19.