Peningkatan kasus baru yang terjadi beberapa waktu terakhir salah satunya disebabkan peningkatan kuantitas tes.
Gubernur Anies menyatakan, Pemprov DKI meningkatkan jumlah pemeriksaan Covid-19 pada masa transisi melalui kegiatan active case finding.
Jumlah pemeriksaan Covid-19 tiap harinya, kata Anies, meningkat hampir 2,5 kali lipat dibandingkan sebelum masa transisi.
"Namanya active case finding, itu kami kerjakan. Karena itulah kemudian kami mendapatkan (kasus) positif lebih banyak," ujar Anies.
Baca juga: PSBB Transisi, Anies Klaim Tes Covid-19 di Jakarta Meningkat 2,5 Kali Lipat
Active case finding dilakukan sejak kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta menerbitkan Surat Edaran Nomor 94/SE/2020 pada 4 Juni 2020.
Berdasarkan edaran tersebut, Pemprov DKI menargetkan 2.230 pemeriksaan Covid-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) tiap harinya guna menelusuri kasus-kasus baru positif Covid-19.
Pengambilan sampel dilakukan oleh tiap puskesmas kecamatan.
Sampel yang diambil kemudian diuji di laboratorium pemeriksa Covid-19.
Baca juga: Tracing Kasus Baru Covid-19, DKI Targetkan 2.230 Tes PCR Per Hari
Anies berujar, Pemprov DKI tak akan mengurangi jumlah pemeriksaan hanya demi menurunkan grafik kasus Covid-19 di Jakarta.
"Jangan sampai kita mengurangi pengetesan supaya grafiknya kecil, supaya angkanya turun, bahaya itu. Justru karena kita melakukan transisi, maka pengetesan diaktifkan," kata Anies.
Kasus baru yang dilaporkan pada 9 Juni tercatat sebagai kasus harian tertinggi sejak munculnya kasus Covid-19 di Jakarta pada 3 Maret 2020.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, tingginya laporan kasus salah satunya disebabkan kegiatan active case finding.
Baca juga: Tren Positif Covid-19 Meningkat, Anies: Kami Aktifkan Pencarian Kasus
Dari 239 kasus baru pada 9 Juni, 110 kasus di antaranya terdeteksi berdasarkan hasil active case finding.
"110 kasus merupakan hasil active case finding oleh 20 puskesmas di DKI Jakarta pada daerah wilayah yang berisiko, seperti pasar, tempat-tempat umum, RW wilayah pengendalian ketat atau RW rawan," kata Widyastuti, Rabu (10/6/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.