Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, penularan kasus dari rumah ke rumah terjadi setelah virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) menginfeksi seorang pedagang martabak berinisial J pada awal Juni 2020.
J kemudian menularkan Covid-19 ke keluarganya yang tinggal berdekatan. J sendiri tertular dari istrinya yang terlebih dahulu dinyatakan positif Covid-19 pada 30 Maret 2020.
"Istrinya dulu yang kena. Jadi awalnya ada yang laporan ke tim Puskesmas Pejuang bahwa ada laporan satu warga di Pejuang terindikasi positif (istri J)," kata Camat Medan Satria Lia Erlina saat dihubungi, Jumat (12/6/2020).
Baca juga: Begini Proses Penularan Covid-19 dari Rumah ke Rumah di Bekasi
Istri J kemudian dibawa ke rumah sakit. Petugas kesehatan juga melakukan tes swab terhadap orang-orang yang berinteraksi dengan istri J.
J pun dinyatakan positif Covid-19 dan langsung diisolasi.
Petugas kesehatan selanjutnya melakukan tracing ke keluarga terdekat J.
Hasilnya, ada tujuh dari 11 orang keluarganya yang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab.
"Setelah itu didapatkanlah ada tujuh orang terdekatnya yang kebetulan memang bertetangga. Positif itu kakaknya J satu keluarga, ada suami, istri, dan dua anak positif. Kemudian, orangtua dari suaminya ini juga positif, langsung ditangani dan isolasi d RSUD," ujar Lia.
Baca selengkapnya di sini.
Kasus baru positif Covid-19 dari pasar-pasar di DKI Jakarta masih terus bermunculan. Hingga kini, setidaknya ada 58 orang yang dinyatakan positif Covid-19 dari klaster pasar di Jakarta.
Kasus-kasus itu terindentifikasi berdasarkan hasil rapid test yang dilanjutkan dengan tes swab atau pemeriksaan bermetode polymerase chain reaction (PCR) di area pasar.
Berdasarkan data Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) per 12 Juni 2020, ada 55 pedagang di sembilan pasar di Jakarta yang terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2).
Dari jumlah tersebut, satu pedagang meninggal dunia.
Baca selengkapnya daftar pasar yang ditemukan kasus Covid-19 berikut ini.
Wali Kota Bogor Bima Arya kini tampak sudah sibuk beraktivitas memimpin kotanya. Tetapi, jika diingat beberapa waktu yang lalu tepatnya pada 19 Maret 2020 ini, ia sempat menjadi salah satu pasien Covid-19.