Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawab Kritik Anggota DPRD DKI, Kemensos Sebut Tak Mengurangi Nilai Bansos

Kompas.com - 15/06/2020, 22:03 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Sosial (Kemensos) RI membantah adanya besaran perbedaan atau pun kecurangan dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) atau bantuan Presiden (banpres) dari pemerintah pusat untuk warga Jakarta yang terdampak Covid-19.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI, Pepen Nazaruddin mengatakan, setiap paket bansos yang disalurkan pihaknya tetap senilai Rp 300 ribu per paket dan tak ada perbedaan di setiap kota.

"Tentunya tidak mengurangi nilai jumlah bantuan," ujar Pepen saat dikonfirmasi, Senin (15/6/2020).

Saat dikonfirmasi lebih lanjut mengenai adanya perbedaan jenis sembako, Pepen tak menjelaskan lebih lanjut.

Baca juga: Anggota DPRD DKI: Pembagian Paket Bansos Kemensos di Jakarta Kacau

Bantahan Pepen itu disampaikan setelah ada kritik yang dikemukakan anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari, yang menyatakan pembagian bansos dari Kementerian Sosial tidak adil.

Eneng mempermasalahkan perbedaan jenis barang dan nilai bansos yang diterima warga di Jakarta Barat dan Jakarta Timur.

Berdasarkan temuan Eneng, jumlah besaran dan paket bansos di Jakbar berbeda dengan di Jakarta Timur.

Dari temuan Eneng, paket bansos di Jakarta Timur terdiri dari:

  1. Dua kemasan beras Putri Kediri seharga Rp 76.000 = Rp 152.000
  2. Sepuluh bungkus mie instan merk mie sedap ayam bawang seharga Rp 2.600 per item = Rp 26.000
  3. Dua liter minyak goreng Sania seharga Rp 11.500 per liter = Rp 23.000
  4. Satu bungkus teh celup Sosro Rp 6.000
  5. Lima bungkus susu UHT food station Rp 5.700 per kotak = Rp 28.500
  6. Satu bungkus kecap ABC Rp 7.000
  7. Satu botol sambal Sasa Rp 10.000
  8. Dua kaleng sarden Vitan Rp 6.000 per kaleng = Rp 12.000
  9. Tiga sabun Nuvo Rp 2.000 per batang = Rp 6.000

Jika dijumlahkan, total bantuan sebesar Rp 270.500.

Sedangkan rincian paket untuk warga di Jakarta Barat yang ditemukan Eneng sebagai berikut :

  1. Minyak goreng merk Tomat mas 2 liter = Rp 19.500
  2. Sarden merk Vitan 9 pcs Rp 6.000 per kaleng = Rp. 54.000
  3. Mie ayam bawang ABC 5 pcs Rp 1.800 per bungkus = Rp. 9.000
  4. Mie Selera Pedas 5 pcs Rp 2.500 per bungkus = Rp 12.500
  5. Saos ABC kecil 135 ml = Rp 10.000
  6. Saos ABC kecil 135 ml = Rp 7.000
  7. Beras 10 kg = Rp 125.000

Total nilainya sekitar Rp 237.000. Dengan demikian ada selisih paket bansos sebesar Rp 33.500. Eneng menilai hal itu sebagai sesuatu yang tidak adil.

Menurut dia, meskipun berbeda vendor yang mendistribusikan bansos namun seharusnya harga dan item bansosnya disamakan.

Vendor yang mendistribusikan bansos di Jakarta Timur adalah Food Station sedangkan yang di Jakarta Barat belum diketahui.

"Standar item bansos ini (setahu saya) standar ke atas. Seperti indomie jika diganti harus dengan mie harga setara indomie atau lebih dari harga indomie. Juga yang lainnya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com