Kala itu, Novel bisa melihat dengan baik tangan dari dokter tersebut.
Lalu, tindakan medis yang dilakukan adalah menyiramkan air murni hingga kandungan asam sulfat pada mata Novel larut atau mencapai pH 7,0.
Baca juga: Heboh Video Kasus Novel Baswedan, Bintang Emon Sebut Ada yang Usik Akun Kakak dan Manajer
"Namun, ternyata saksi korban mengatakan Rumah Sakit Mitra Keluarga tidak bisa diandalkan untuk mengobati mata sehingga saksi korban meminta untuk rujuk ke Jakarta Eye Center (JEC)," ucap kuasa hukum Rahmat Kadir.
Kemudian, kuasa hukum mengutip keterangan dari saksi dokter JEC, Novel seharusnya diobservasi selama 10 hari.
Akan tetapi, di tengah masa observasi tersebut, Novel meminta untuk dirujuk ke Singapura atas keinginan keluarga.
"Dokter menyayangkan tindakan tersebut dianggap buru-buru. Seharusnya saksi korban bersabar untuk menunggu respons internal untuk mengevaluasi dan memperbaiki luka tersebut," tutur kuasa hukum Rahmat Kadir.
Disebutkan pula oleh kuasa hukum, dokter JEC sebenarnya lebih menyarankan korban dibawa ke Sydney ketimbang Singapura.
Kuasa hukum Rahmat Kadir juga menyampaikan, sebelum dipindahkan ke Singapura, kondisi mata Novel Baswedan sudah berhasil dinetralkan dari asam sulfat.
Namun, setelah dibawa ke Singapura justru terjadi komplikasi dan membuat penglihatan Novel menurun.
Kuasa hukum menyangkal bahwa apa yang dilakukan oleh Rahmat Kadir merupakan sebuah penganiayaan terencana.
"Terdakwa tidak mempunyai perencanaan untuk melakukan penyiraman, melainkan spontanitas," kata kuasa hukum Rahmat.
Kuasa hukum menyebutkan, penyerangan yang dilakukan Rahmat dilatarbelakangi oleh rasa benci kliennya itu terhadap Novel akibat kasus pencurian burung walet di Bengkulu.
Baca juga: Polisi yang Bonceng Penyiram Air Keras Novel Baswedan Dituntut 1 Tahun Penjara
Kuasa hukum Rahmat mengatakan, terdakwa kesal melihat Novel Baswedan yang mengorbankan bawahannya dalam kasus pencurian sarang burung walet yang menewaskan salah satu tersangka tersebut.
Dalam fakta persidangan yang disebutkan kuasa hukum, Rahmat sempat membandingkan Novel dengan atasannya yang rela berkorban demi anak buahnya bisa makan dan bertahan.
Pikiran itulah yang disebut sebagai alasan penyerangan Rahmat terhadap Novel.