Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2020, 09:14 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Secara serentak puluhan mal telah dibuka dan beroperasi kembali di kawasan Jakarta dan sekitarnya, Senin (15/6/2020).

Pusat perbelanjaan itu buka untuk kali pertama setelah sebelumnya tidak beroperasi sejak penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Di antara puluhan mal di Jakarta yang sudah beroperasi, Pondok Indah Mal (PIM) di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, juga mulai kembali menerima kedatangan pengunjung loyal mereka.

PIM mulai beroperasi pada pukul 10.00 sampai 21.00 WIB. Tak disangka, hari pertama buka mal langsung didatangi warga sejak pagi.

Kompas.com merangkum beberapa fakta menarik di hari pertama PIM kembali buka.

1. Antrean pengunjung sejak pukul 10.00 pagi.

Dari foto yang diterima Kompas.com, para pengunjung menunggu di pintu masuk mal PIM 2. Mereka berbaris dengan jarak yang sudah ditentukan di lobi.

Mereka juga terlihat memakai masker dan mencuci tangan di wastafel yang telah disediakan.

General Manager PIM Eka Dewanto membenarkan, hari ini pihaknya telah kembali beroperasi. Mal sudah kembali menerima pengunjung sejak pukul 10.00 WIB.

Baca juga: PIM Kembali Dibuka, Pengunjung Berbaris di Lobi

"Ya saat ini lancar jadi memang belum terlalu banyak pengunjung jadi kami menerima pengunjung. Hari ini kami terima pengunjung dari pukul 10.00 sampai pukul 21.00," kata Eka saat dikonfirmasi, Senin (15/6/2020).

2. Pengunjung dan pegawai harus ikuti protokol kesehatan.

Eka menjelaskan protokol kesehatan harus diterapkan kepada para pengunjung PIM.

Salah satunya, setiap orang wajib memakai masker ketika ingin masuk ke area mal.

"Jadi masuk sini harus pakai masker. Kalau tidak pakai masker mohon maaf kami tidak bisa menerima," kata Eka.

Selain itu, pengunjung juga diwajibkan mencuci tangan dan melakukan pengecekan suhu tubuh di setiap pintu masuk mal.

Baca juga: Masuk PIM, Pengunjung Harus Pakai Masker dan Cuci Tangan di Lobi

Selain itu, berbaris dengan jarak satu meter juga harus ditaati pengunjung.

"Physical distancing kami juga atur bahkan di eskalator kami juga jaga semuanya ada, ada panduannya," terang dia.

Protokol kesehatan juga diterapkan bagi pihak tenant atau gerai.

Setiap tenant harus membatasi jumlah pengunjung yang masuk agar tidak terjadi kerumunan. 

"Petugas sekuriti yang melakukan pengecekan tenant dengan berkeliling. Jika ada pihak tenant yang melanggar, petugas akan datang dan sanksinya teguran," ucap Eka.

3. Ditemukan pengunjung yang melanggar.

Walau perdana buka, Eka mengakui beberapa pengunjung kedapatan tidak mengenakan masker ketika beraktivitas di dalam mal.

"Hari ini sudah ada juga pelanggar. Pengunjung masuk, begitu masuk masker dicopot, ya mohon maaf saja (ditindak)," kata Eka Dewanto.

Baca juga: Hari Pertama PIM Beroperasi, Manajemen Dapati Pengunjung Lepas Masker di Dalam Mal

Petugas keamanan internal mal yang tergabung dalam gugus tugas kendali Covid-19 hanya memberikan teguran kepada para pengunjung.

Eka mengatakan tidak banyak pelanggar yang ditemukan petugas keamanan hari ini.

Sebagian besar pelanggan sudah tertib dalam menjalankan protokol PSBB seperti antre dengan jarak mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan.

4. Seribu karyawan jalani rapid test.

Eka mengklaim para karyawan PIM sudah menjalani rapid test Covid-19 untuk memastikan kesehatan mereka.

"Dari tim ada sekitar 1.000 (karyawan) sudah menjalani rapid test. Kalau penyewa (tenant) itu kebijakan masing-masing," kata Eka Dewanto.

Hasil rapid test, kata dia, tidak ada karyawan yang reaktif Covid-19.

Baca juga: Seribuan Karyawan PIM Jalani Rapid Tes Covid-19 Sebelum Kembali Kerja

Langkah lainnya, setiap karyawan diharuskan untuk menscan barcode dari masing-masing telepon genggam.

Hal dilakukan agar pihak PIM mengetahui perjalanan para karyawan.

"Mereka mengisi Google doc. Nanti mereka mengisi misalnya riwayat perjalanan mereka apakah mereka pernah keluar negeri, keluar kota, apakah mereka pernah kontak fisik dengan penderita Covid. Jadi nanti kami bisa menelusuri,"  jelas Eka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com