Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Shift" Kerja dan Bus Gratis, Upaya Mengatasi Penumpukan Penumpang KRL di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 16/06/2020, 09:26 WIB
Nursita Sari

Penulis

Saat memasuki pintu kereta, Siska mengaku tidak bisa lagi menjaga jarak dengan penumpang lainnya.

Baca juga: Cerita Pengguna KRL Bogor-Jakarta di Hari Pertama PSBB Transisi, Cemas Tak Bisa Jaga Jarak

Dia cemas karena berada dalam situasi ramai saat itu. Apalagi, saat dia sudah berada di dalam gerbong, kereta tak kunjung jalan.

"Cemas sudah pasti, karena ramai banget. Jadi untuk jaga jarak (terkendala) ruangnya sangat kurang. Untuk antre sekitar 1 jam, dari jam 05.35 WIB, lalu boleh masuk di kereta jam 06.30 WIB, tapi keretanya berangkat jam 06.42 WIB," kata Siska.

Shift kerja

Pemprov DKI telah mewajibkan perusahaan dan perkantoran di Jakarta untuk menerapkan sistem pembagian kerja atau shifting pada masa transisi.

Tiap perusahaan harus membagi jam kerja karyawan, minimal dua shift.

Dengan demikian, pergerakan orang di perkantoran tetap terkendali demi mencegah risiko penularan Covid-19.

Pembagian jam kerja juga bertujuan agar tidak ada penumpukan penumpang transportasi umum pada jam berangkat dan pulang kerja.

"Supaya kedatangannya, masa istirahat, kepulangan, jumlahnya tidak terlalu banyak," ucap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kamis (4/6/2020).

Baca juga: Shifting Jam Kerja Dinilai Mampu Kurangi Antrean Penumpang di Stasiun Bekasi

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 juga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 8 Tahun 2020 tentang Pengaturan Jam Kerja pada Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat yang Produktif dan Aman dari Covid-19 di Wilayah Jabodetabek.

Surat edaran itu mengatur sistem kerja sif atau shift (bergiliran) di perkantoran di wilayah Jabodetabek sejak Senin (15/6/2020).

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, lebih dari 75 persen penumpang KRL adalah para pekerja, baik ASN, BUMN, maupun swasta.

Baca juga: Jam Kerja Pegawai Jadi Sistem Shift, Begini Detail Aturannya...

“Kalau kita perhatikan detail pergerakannya, hampir 45 persen mereka bergerak bersama-sama di sekitar jam 05.30 WIB sampai 06.30 WIB," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Minggu (14/6/2020).

Kondisi tersebut berisiko memicu potensi penularan Covid-19. Hal itu menjadi salah satu dasar Gugus Tugas menerbitkan SE Nomor 8 Tahun 2020.

Sistem sif ini berhasil mengurangi antrean penumpang di Stasiun Bekasi pada Senin kemarin.

Bus gratis

Langkah lain yang dilakukan pemerintah guna mengatasi penumpukan penumpang KRL adalah menyediakan bus gratis.

Layanan bus gratis pertama kali disediakan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan pada Jumat, 15 Mei 2020.

Saat itu, ada 10 bus gratis yang bisa digunakan pengguna KRL dari Jakarta tujuan Bogor dan Bekasi untuk pulang kerja.

Baca juga: Ada Layanan Bus Gratis di Stasiun Bogor, Penumpang KRL Kini Punya Pilihan

Sementara pada Senin, 18 Mei 2020, pagi hari, ada 5 bus yang bisa menjadi alternatif bagi pengguna KRL untuk berangkat dari Bogor menuju Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com