Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Swab Test di Pasar Ayub Batal karena Sepi, Diduga Pedagang Ketakutan

Kompas.com - 16/06/2020, 17:55 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pelaksanaan swab test Covid-19 bagi para pedagang di Pasar Jalan Ayub, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, batal dilaksanakan, Selasa (16/6/2020).

Rencananya, pihak Kecamatan Kebon Jeruk melakukan swab test pada pukul 09.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB.

Namun, saat petugas Puskesmas Kebon Jeruk mendatangi Pasar Ayub, aktivitas jual beli terpantau sepi lantaran banyak pedagang memilih tutup lapak.

Camat Kebon Jeruk Saumun menduga para pedagang takut mengikuti swab test tersebut.

"Kami juga enggak tahu pada takut di swab apa gimana tadi ya," kata Saumun saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Baca juga: 64 Pedagang di 9 Pasar Jakarta Positif Covid-19, Ini Daftarnya

Akhirnya petugas kesehatan melakukan swab test di Panti Sosial Kedoya Selatan.

Sebanyak 124 orang yang terdiri dari warga binaan dan pegawainya menjalani swab test.

"Ke Panti Sosial Kedoya, yang di-swab test warga binaan, pegawainya panti sosial Kedoya jumlah 124 orang," ucap Saumun.

Baca juga: Pemprov DKI Sudah Bayar Commitment Fee Formula E 31 Juta Poundsterling

Saumun mengatakan, pihaknya menjadwal ulang swab test bagi pedagang Pasar Ayub.

Pedagang pasar tradisional di DKI Jakarta yang positif Covid-19 bertambah total 64 orang.

Ketua DPP Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (IKAPPI) Bidang Keeanggotaan Dimas Hermadiyansyah mengungkapkan, ada penambahan sembilan orang dari data terakhir pada Minggu (14/6/2020).

"64 orang diantaranya dari pasar tradisional di Jakarta," ucap Dimas dalam keterangan resminya, Selasa.

Sementara itu, untuk seluruh Indonesia ada 573 pedagang yang positif terpapar Covid-19.

Selain itu, ada penambahan 3 kasus kematian dari pedagang akibat covid-19 menjadi 32 orang yang meninggal dunia di seluruh Indonesia.

Baca juga: Melihat Aktivitas di Salah Satu Mal Jakarta yang Baru Beroperasi...

IKAPPI meminta pihak BUMN, BUMD, Organisasi Masyarakat, Kepemudaan dan Perusahaan Swasta untuk menyelamatkan pasar dari penyebaran Covid-19 dengan berkolaborasi bersama.

"Hal ini penting karena besarnya jumlah pasar tradisional yang tersebar di seluruh Indonesia mencapai 13.450 pasar, dari jumlah tersebut menampung sebanyak 12,3 juta pedagang belum termasuk para pemasok barang, PKL, kuli panggul serta jejaring rantai di pasar tradisional," kata dia.

Berikut data 64 pedagang dari pasar tradisional di Jakarta yang terjangkit Covid-19:

1. Pasar Kramat Jati: 3 orang

2. Pasar Perumnas Klender: 18 orang

3. Pasar Mester, Jatinegara: 1 orang

4. Pasar Serdang, Kemayoran: 23 orang

5. Pasar Kedip, Kebayoran Lama: 2 orang

6. Pasar Rawa Kerbau: 14 orang

7. Pasar Lontar: 1 orang

8. Pasar Obor, Cijantung: 1 orang

9. Pasar Grogol: 1 orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com