JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan ada pelajaran menarik dari pandemi Covid-19.
Hal tersebut adalah semakin marak dan lazimnya pemanfaatan teknologi. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi di mal.
"Dan bagus sekali, saya tadi masuk ke mal tempat ini dan harus scan dengan QR Code, transaksi juga serba cashless, touchless, dan harapannya ini memunculkan satu kebiasaan baru," ucap Anies di Mal Kota Kasablanka yang disiarkan oleh Akun Youtube Pemprov DKI, Selasa (16/6/2020).
Baca juga: Data Sebaran 580 Pasien Sembuh dari Covid-19: DKI Jakarta Tertinggi
"Ini barangkali suatu pelajaran yang menarik. Krisis kesehatan, krisis ekonomi itu sisi beratnya. Tapi ada sisi opportunity-nya: muncul lompatan pemanfaatan teknologi," lanjut dia.
Anies menyebutkan penggunaan ponsel sudah ada sedari dulu. Namun teknologinya baru dipaksakan untuk dipakai saat ini.
"Bahkan pertemuan, rapat-rapat kita menggunakan vicon (video conference). Alatnya sudah ada dari dulu, tapi tidak pernah kita gunakan untuk konferensi melibatkan semua orang," kata dia.
Ia menambahkan, kondisi pandemi ini memaksa orang memanfaatkan semua potensi yang sesungguhnya ada sedari dulu.
Baca juga: Ridwan Kamil Minta Warga Jakarta Tidak Berwisata ke Puncak Bogor
Diketahui, sebanyak 80 pusat perbelanjaan atau mal di Jakarta kembali beroperasi mulai Senin kemarin.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja (APPBI) DKI Jakarta Ellen Hidayat mengatakan, mal-mal di Jakarta akan buka mulai pukul 11.00 WIB.
"Mal umumnya buka pukul 11.00 sampai 20.00 WIB. Saat awal buka, kami belum mengikuti jam buka saat normal dulu, yaitu pukul 10.00 ke 22.00 WIB," ujar Ellen saat dihubungi Kompas.com, Minggu (14/6/2020) malam.
Baca juga: 64 Pedagang di 9 Pasar Jakarta Positif Covid-19, Ini Daftarnya
Para pengelola mal di Jakarta, kata Ellen, akan menjalankan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19 di mal pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.
Salah satunya menghitung jumlah pengunjung di pintu masuk agar tidak melebihi ketentuan yang diatur, yakni maksimal 50 persen dari kapasitas normal.
"Pusat belanja umumnya menggunakan head count untuk menghitung pengunjung. Ada sebagian yang sudah memakai QR code. Sebagian pusat belanja juga menyempurnakan peralatan dengan sistem 100 persen touchless," ucapnya.
Berikut protokol kesehatan di mal pada masa PSBB transisi:
1. Harus jaga jarak antrean masuk mal dengan jarak 1 meter.