Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemeriksaan SIKM di Bekasi Dilakukan oleh Ketua RW, Ini Kendalanya di Lapangan

Kompas.com - 17/06/2020, 21:29 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com- Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menghentikan aktivitas pengawasan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di 14 titik check point.

Kini pemeriksaan surat izin keluar masuk (SIKM) di akses masuk Kota Bekasi pun ditiadakan dan dipindahkan ke RW.

Namun, belum semua RW melakukan pemeriksaan SIKM itu. Ketua RW 01 Sumur Batu, Bantar Gebang, Kiman mengaku banyak warga dari luar Jabodetabek yang di lingkungannya yang tak menunjukkan SIKM.

Ia mengatakan, banyak warga dari luar Jabodetabek yang tak melapor ke RT dan RW lingkungannya.

Baca juga: Pemeriksaan SIKM di Kota Bekasi Kini Dilakukan di Tingkat RW

“Kalau di wilayah saya enggak ada yang ngurus surat SIKM. Nah itu dia warga yang ngontrak tahu-tahu enggak informasi tinggal di sini,” ujar Kiman saat dihubungi, Rabu (17/6/2020).

Kiman mengatakan, Pemerintah belum menginformasikan pihak RT RW untuk memeriksa SIKM warga dari luar Jabodetabek yang tinggal di wilayahnya.

“Belum ada (pemeriksaan SIKM), dari pemerintah belum ada imbauan. Kalau ada kan bisa kita jalani. Adanya informasi penghentian pemerisaan PSBB di check point aja,” ucap dia.

Berbeda dengan Ketua RW 011 Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Samsudin yang telah gencar mengawasi warga dari luar daerah untuk membawa SIKM jika datang ke lingkungannya.

Ia mengatakan, pengecekan SIKM telah dilakukan lingkungannya jauh sebelum aktivitas check point ditiadakan.

Baca juga: Tak Bertambah Selama 6 Hari, Pasien Positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi Ada 238

“Kalau kami dari RW 011 jauh sebelum penguncian diperbatasan Bekasi pada H-1 Lebaran kami sudah melakukan giat pemeriksaan semua warga yang baru datang (luar Jabodetabek),” ucap Samsudin.

Menurut Samsudin, pemeriksaan SIKM di tingkat RW memang lebih efektif dibanding pemeriksaan di titik-titik check point akses masuk Bekasi.

Pasalnya selama ini banyak warga yang lolos pemeriksaan SIKM di titik check point.

“Kemarin ada 12 keluarga yang kami karantina di rumahnya, rata-rata dari Jawa Tengah dan Jawa Barat. Jadi mereka lolos dari penyekatan petugas tapi tidak lolos untuk lingkungan di RW kami,” kata dia.

Samsudin menyebutkan ada 100 warganya yang kemarin mudik kini pulang kembali ke lingkungannya.

Tiap warga yang pulang mudik atau warga baru harus lapor terlebih dahulu ke RW.

Baca juga: Pengunjung Summarecon Mall Bekasi Kini Wajib Check In dan Check Out dengan QR Code

“Kami secara detail tidak bisa mengawasi semua, tapi karena sudah terbangun jadi warga banyak yang lapor. Jadi kalau ada warga sebelah rumah yang datang dari kampung, tetangganya biasa lapor ke RW,” kata Samsudin.

Jika warga dari luar daerah tersebut tidak memiliki SIKM, maka RW yang bertugas untuk lapor ke Pukesmas agar warganya mengikuti rapid test.

Warga dari luar Jabodetabek yang belum memiliki SIKM juga harus dikarantina.

“Iya jadi kita tanyain SIKM pendatang dari kampung, kalau tidak ada (SIKM) kami kasih pilihan balik ke kampung atau tinggal di sini untuk karantina selama satu minggu dulu sambil saya aktif menghubungi Puskesmas (untuk rapid test),” tutur dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Heru Budi Bentuk Tim Penyusun Usulan RUU Daerah Khusus Jakarta

Heru Budi Bentuk Tim Penyusun Usulan RUU Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Fakta Lansia Remas Alat Kelamin Bocah di Depok: Ada Luka di Kemaluan Korban, Pelaku Mengaku Bercanda

Fakta Lansia Remas Alat Kelamin Bocah di Depok: Ada Luka di Kemaluan Korban, Pelaku Mengaku Bercanda

Megapolitan
Perampokan Alfamart Bekasi, Pelaku Rampas Uang Ratusan Juta dari Brankas

Perampokan Alfamart Bekasi, Pelaku Rampas Uang Ratusan Juta dari Brankas

Megapolitan
Lansia yang Remas Alat Kelamin Bocah di Depok Bakal Jalani Tes Kejiwaan

Lansia yang Remas Alat Kelamin Bocah di Depok Bakal Jalani Tes Kejiwaan

Megapolitan
Perampokan Minimarket di Bekasi, Pelaku Bersenjatakan Celurit dan Pistol

Perampokan Minimarket di Bekasi, Pelaku Bersenjatakan Celurit dan Pistol

Megapolitan
12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Jenis S&W hingga Tanfoglio

12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Jenis S&W hingga Tanfoglio

Megapolitan
Heru Budi Ubah Nomenklatur Puskesmas Kelurahan Jadi 'Puskesmas Pembantu'

Heru Budi Ubah Nomenklatur Puskesmas Kelurahan Jadi "Puskesmas Pembantu"

Megapolitan
Remas Alat Kelamin Bocah di Depok, Lansia Ini Mengaku Cuma Bercanda...

Remas Alat Kelamin Bocah di Depok, Lansia Ini Mengaku Cuma Bercanda...

Megapolitan
Korban Pelecehan Lansia di Depok Bertambah, Kini Ada 15 Bocah

Korban Pelecehan Lansia di Depok Bertambah, Kini Ada 15 Bocah

Megapolitan
Seorang Wanita di Cikarang Diduga Tewas Dibunuh, Bibir Bawah Terluka

Seorang Wanita di Cikarang Diduga Tewas Dibunuh, Bibir Bawah Terluka

Megapolitan
Daftar 24 Tempat Parkir Bertarif Disinsentif Mulai 1 Oktober 2023 di Jakarta

Daftar 24 Tempat Parkir Bertarif Disinsentif Mulai 1 Oktober 2023 di Jakarta

Megapolitan
Fakta Bocah Didiagnosis Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel: Alami Henti Napas dan Jantung, Berujung Tak Sadarkan Diri

Fakta Bocah Didiagnosis Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel: Alami Henti Napas dan Jantung, Berujung Tak Sadarkan Diri

Megapolitan
Kasus Lansia Remas Kelamin Bocah di Depok, Polisi Belum Pastikan Penyebab Kematian Korban

Kasus Lansia Remas Kelamin Bocah di Depok, Polisi Belum Pastikan Penyebab Kematian Korban

Megapolitan
24 Tempat Parkir di Jakarta Berlakukan Tarif Disinsentif, Pengecekan lewat Pelat Nomor Kendaraan

24 Tempat Parkir di Jakarta Berlakukan Tarif Disinsentif, Pengecekan lewat Pelat Nomor Kendaraan

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Luka di Alat Kelamin Bocah Tewas akibat Diremas Lansia di Depok

Polisi Ungkap Ada Luka di Alat Kelamin Bocah Tewas akibat Diremas Lansia di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com