Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Pabrik Cat Kansai di Tangerang Dipadamkan Setelah 26 Jam Terbakar

Kompas.com - 18/06/2020, 10:04 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran yang terjadi di Pabrik Cat Kansai di Tangerang berhasil dipadamkan setelah lebih dari 24 jam.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Deni Koswara mengatakan, api berhasil dipadamkan, Kamis (18/6/2020) subuh tadi.

"Sudah padam, tadi sekitar pukul 03.00 WIB," kata Deni melalui pesan singkatnya kepada Kompas.com, Kamis.

Deni memastikan, tidak ada korban dalam kebakaran yang terjadi di gudang bahan baku pabrik cat tersebut.

Baca juga: 300 Personel Pemadam Kebakaran 17 Jam Berjibaku Jinakkan Koraban Api di Pabrik Cat Kansai

Saat ini, petugas dari pemadam kebakaran masih mendingan sisa kebakaran untuk memastikan api tak kembali berkobar.

"Satu regu UPT Periuk kami tinggalkan untuk melakukan pendinginan," ucap Deni.

Petugas sebelumnya mengerahkan 25 unit kendaran pemadam kebakaran dengan 300 personel.

Selain ratusan personel dari Pemadam Kebakaran dan BPBD Kota Tangerang, pemadaman tersebut juga dibantu 28 personel dari BPBD Kabupaten Tangerang.

Setidaknya, enam petugas pemadam kelelahan dalam proses pemadaman.

Baca juga: Kebakaran 16 Jam di Pabrik Cat Kota Tangerang, 6 Pemadam Kelelahan dan Sesak Napas

Menurut kesaksian petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang Ade Kurniawan yang berada di lokasi, 6 petugas tersebut mengalami syok dan kelelahan.

Selain enam petugas yang syok dan sesa nafas, Ade mengatakan ada salah satu petugas pemadam yang terluka akibat ledakan drum dari lokasi kebakaran.

"Satu orang yang kena drum, tapi tidak parah," kata Ade.

Sebelumnya Wakapolres Metro Tangerang Kota AKBP Yudhistira Midyahwan mengatakan, api diketahui muncul dari pabrik cat tersebut pada Rabu (17/6/2020) pukul 01.00 WIB.

"Peristiwa kebakaran berlangsung dari jam 1 malam," ujar Yudhistira.

Yudhistira menjelaskan, kebakaran yang terjadi pabrik cat Kansai tersebut cukup besar, namun tidak sampai merembet ke bangunan lainnya di sekitar pabrik.

Begitu juga pemukiman yang berada di sekitar pabrik, tidak ada yang ikut terbakar.

"Tidak merembet ke lokasi lain ataupun ke pemukiman masyarakat," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com